Mahasiswa asal Jepang bermain Tambua Tasa dan Tari Piring. |
Agam - Sejumlah mahasiswa dari Jepang menghadirkan atraksi kebudayaan Minangkabau yang memukau di kawasan Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Atraksi tersebut menjadi penutup kegiatan berjudul 'Summer Course Minangkabau for the Global Community (MGC): The Exotic Minangkabau', yang diinisiasi oleh Program Studi (Prodi) Sastra Minangkabau dari tanggal 22 hingga 31 Agustus 2023.
Ketua Prodi Sastra Minangkabau, Yerri Satria Putra, mengungkapkan apresiasi yang besar kepada semua pihak yang turut serta dalam kelancaran kegiatan Summer Course Minangkabau for the Global Community ini. Ia khususnya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Andalas dan timnya atas fasilitas dan bantuan yang diberikan kepada tim Summer Course.
"Kami sangat bangga karena mendapatkan kepercayaan dari Osaka University untuk menyelenggarakan kegiatan summer course, dan kami berharap kerjasama semacam ini dapat berlanjut di lain kesempatan," kata Yerri dalam pernyataan yang diberikan pada Rabu (30/8/2023).
Di sisi lain, Dosen Pendamping dari Osaka University, Yumi Sugahara, menyatakan kebahagiaannya dalam menjalani kegiatan ini di Sumbar.
"Banyak pengalaman berharga yang diperoleh oleh mahasiswa-mahasiswa Osaka University selama berada di Maninjau dan di Padang," ungkapnya.
Ia bahkan mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Padang tahun depan dan ikut serta dalam program yang sama. Yumi Sugahara juga berharap dapat menjalin kunjungan serupa dari Program Studi Sastra Minangkabau ke Jepang suatu hari nanti.
Dalam acara penutupan tersebut, 16 mahasiswa dari Osaka University mempresentasikan hasil dari kegiatan yang mereka ikuti selama hampir tujuh hari di Maninjau. Setiap makalah yang mereka tulis mengangkat berbagai topik seputar kehidupan masyarakat Minangkabau di Maninjau.
Dalam makalah-makalah tersebut, para mahasiswa dari Osaka University mengungkapkan kegembiraan mereka dalam merasakan kehidupan masyarakat tradisional Minangkabau. Mereka menilai masyarakat di Maninjau sangat ramah, dan keramahan tersebut membantu mereka beradaptasi dengan baik. Bahkan, beberapa di antara mereka telah terpikat dan ingin kembali ke Maninjau di masa mendatang.
Tak hanya itu, mahasiswa dari Osaka University juga memperlihatkan kemampuan mereka dalam seni Tambua Tasa dan tarian piring di hadapan rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang hadir dalam acara tersebut. Semarak semakin bertambah saat mereka memainkan permainan 'senamnya iya iyalah'.
Meskipun tanpa kehadiran jajaran pimpinan Universitas Andalas (Unand), acara penutupan tetap berlangsung dengan lancar dan meriah. Semua rangkaian acara berhasil menyajikan keberagaman budaya dan kerjasama lintas negara dengan gemilang.(des)