Harga Emas Menguat Tipis Akibat Perlambatan Pekerjaan AS -->

Iklan Atas

Harga Emas Menguat Tipis Akibat Perlambatan Pekerjaan AS

Sabtu, 02 September 2023
Harga Emas Turun Sepanjang Agustus 2023. 


Jakarta - Harga emas mengalami kenaikan tipis dalam perdagangan Jumat yang berakhir kemarin. Peningkatan harga emas ini terjadi sebagai respons terhadap perlambatan data pekerjaan di Amerika Serikat.


Data ekonomi yang dirilis tersebut memberikan pesan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan segera melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami kenaikan sebesar USD1,20 atau 0,06%, mencapai USD1.967,10 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat mencapai level tertinggi di USD1.980,20 dan terendah di USD1.960,70.


Selama minggu ini, kontrak emas berjangka berhasil menguat sebesar 1,40%, meskipun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 2,00% sepanjang bulan Agustus. Data ini diambil dari sumber Antara pada Sabtu (2/9/2023).


Analis dari OANDA, Craig Erlam, menjelaskan bahwa harga emas mengalami kenaikan sebelum kemudian turun dari level tertingginya. Hal ini disebabkan oleh data non-farm payroll (gaji non-pertanian) yang memberikan indikasi bahwa suku bunga mungkin tidak akan mengalami kenaikan lebih lanjut. Situasi ini tampaknya memberikan dampak positif pada semua aset yang berisiko.


Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pada bulan Agustus, AS berhasil menambahkan 187.000 pekerjaan. Namun, tingkat pengangguran melonjak secara tak terduga dari 3,5% pada Juli menjadi 3,8%. Data ini mencerminkan dampak dari suku bunga yang tinggi dan perlambatan ekonomi AS yang terjadi secara bertahap setelah lockdown akibat pandemi.


Data pekerjaan yang menurun, bersamaan dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali kenaikan suku bunga bulan ini, memberikan dukungan pada harga emas.


Sementara itu, The Fed masih memiliki tiga kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang merupakan pembuat kebijakan akan mengambil keputusan suku bunga pada tanggal 20 September, 1 November, dan 13 Desember.


Selain itu, data ekonomi lain yang dirilis pada Jumat (1/9/2023) juga beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS dari Global S&P mengalami penurunan menjadi 47,9 pada Agustus dari 49,0 pada Juli, menunjukkan penurunan yang lebih kuat dalam kondisi operasional produsen barang-barang AS.


Adapun untuk logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman bulan Desember mengalami pelemahan sebesar 25,00 sen atau 1,01%, mencapai USD24,562 per ons. Sementara itu, platinum untuk pengiriman bulan Oktober tergerus sebesar USD5,70 atau 0,58%, menjadi menetap pada USD968,70 per ons. (BY)