![]() |
Langit Kota Padang terlihat berkabut kendati cuaca sedang cerah. |
Padang - Kualitas udara di Kota Padang kini telah membaik setelah beberapa hari terakhir diselimuti oleh kabut asap. Hal ini berdasarkan pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat, Asben Hendri, menjelaskan bahwa pada hari Rabu (20/9/2023) pukul 12.00 WIB, tingkat kualitas udara di Kota Padang dikategorikan sebagai sangat baik, yang tidak memberikan dampak negatif pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
"Dua hari terakhir, indeks ISPU mencapai 65, masuk dalam kategori sedang. Hari ini, nilai indeks ISPU berada dalam kategori baik dengan angka 40," ungkapnya.
Adapun untuk Partikulat (PM2.5) atau partikel udara dengan ukuran kurang dari 2,5 mikron (mikrometer), mencapai angka 37 µgram/m3. Angka ini masih berada di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan dalam udara ambien, yaitu 65 µgram/m3.
Asben Hendri juga menjelaskan bahwa kualitas udara di Padang dan Sumatera Barat secara umum saat ini sangat dipengaruhi oleh fenomena alam, terutama arah angin. Sumber asap tersebut bukan berasal dari Sumatera Barat, melainkan dari provinsi tetangga.
"Hari ini tidak ada titik panas yang terpantau di Sumatera Barat. Kabut asap yang menyelimuti Sumatera Barat kemungkinan besar berasal dari provinsi tetangga yang terbawa oleh angin," jelasnya.
Untuk menghadapi kondisi saat ini, pemerintah daerah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan atau jerami, sehingga tidak meningkatkan kepekatan asap. Jika kabut asap semakin pekat, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Merujuk pada aplikasi pemantau titik panas milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), SiPongi, tidak ada titik panas yang terpantau di Sumatera Barat pada Rabu (20/9/2023) pukul 15.51 WIB.(des)