Gedung terbakar di Afrika Selatan menyebabkan lebih dari 70 orang tewas |
Johannesburg - Sebuah bencana tragis melanda Johannesburg, Afrika Selatan, saat 74 orang tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah gedung pada Kamis (31/8/2023). Tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah berjuang selama 12 jam. Gedung tersebut adalah bangunan yang sudah lama terbengkalai dan berfungsi sebagai tempat tinggal tidak resmi bagi para tunawisma. Gedung ini dikelola oleh pemerintah kota.
Saksi mata, Thando le Nkosi Manzini, menceritakan, "Saya melihat seorang pria melompat dari lantai keempat dan nyawanya hilang di tempat." Keterangan ini diberikan kepada Reuters pada Jumat (1/9/2023). Korban selamat bernama Omar Arafat juga turut merasakan duka yang mendalam, karena ia kehilangan adik perempuannya yang berusia 21 tahun dalam kebakaran tersebut. Namun, Arafat berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api.
Dinas Kesehatan melaporkan bahwa 74 jenazah telah ditemukan di lokasi kebakaran, termasuk 12 anak-anak dan 24 perempuan. Sebelumnya, otoritas menyatakan lebih dari 50 orang sedang dalam perawatan medis akibat cedera yang diderita.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengungkapkan perasaan sedihnya atas kejadian ini. "Ini adalah tragedi besar yang menyentuh keluarga-keluarga yang kehilangan orang-orang terkasih," kata Presiden Ramaphosa. Ia menjelaskan bahwa saat mengunjungi lokasi kebakaran pada malam hari, suara jeritan putus asa dari kerabat korban memenuhi udara. Ramaphosa menambahkan, "Ini menjadi pengingat bagi kita untuk mulai mengatasi masalah perumahan di pusat kota."
Tragedi kebakaran ini telah menimbulkan duka yang mendalam di tengah masyarakat dan menjadi panggilan untuk memperhatikan kondisi perumahan yang tidak layak. Pemerintah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap situasi para tunawisma dan masyarakat yang tinggal di tempat-tempat tidak resmi demi mencegah kejadian serupa di masa depan.(dj)