Pengguna LRT Jabodebek Keluhkan Tarif Mahal Pasca Promo Rp5.000 Berakhir -->

Iklan Atas

Pengguna LRT Jabodebek Keluhkan Tarif Mahal Pasca Promo Rp5.000 Berakhir

Minggu, 15 Oktober 2023
Fakta Penumpang LRT Jabodebek Sepi.


Jakarta - Pengguna LRT Jabodebek mulai berkurang setelah berakhirnya masa berlaku tarif promo Rp5.000 pada 30 September lalu. Banyak dari mereka yang merasa keberatan dengan kenaikan tarif tiket yang dianggap mahal.


Kepala Humas LRT, Kuswardojo, membenarkan bahwa mulai sepi penumpang di LRT Jabodebek disebabkan oleh berakhirnya tarif promo yang tetap sebesar Rp5.000. Ia menjelaskan bahwa penurunan jumlah penumpang terjadi setelah penerapan tarif promo kedua oleh Kementerian Perhubungan.


Berikut adalah beberapa fakta terkait sepinya LRT Jabodebek karena tarif yang dianggap mahal, pada Minggu (15/10/2023).


1. Penyebab Sepinya LRT Jabodebek


Penyebab utama sepinya LRT Jabodebek adalah berakhirnya tarif promo tiket Rp5.000 pada 30 September 2023. Sejak 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024, tarif LRT Jabodebek kembali normal, dengan kisaran mulai dari Rp3.000 hingga maksimal Rp20.000.


Menurut Kuswardojo, Kepala Humas LRT, penurunan pengguna LRT terjadi setelah tarif promo tetap sebesar Rp5.000 tidak lagi berlaku.


"Terjadi penurunan jumlah pengguna LRT Jabodebek setelah diberlakukannya tarif promo kedua oleh Kemenhub," katanya.


Dia menjelaskan bahwa banyak masyarakat telah memanfaatkan tarif promo tersebut untuk berwisata dan merasakan pengalaman naik kereta tanpa masinis.


2. Upaya LRT Jabodebek untuk Menarik Minat Penumpang


LRT Jabodebek dikabarkan sepi penumpang setelah berakhirnya tarif promo Rp5.000 pada 30 September 2023. Kuswardojo, Kepala Humas LRT, menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan sosialisasi dan upaya lebih lanjut untuk memperkenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat luas.


"Kami hingga saat ini masih terus melakukan sosialisasi dan mengenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat luas," ujar Kuswardojo pada 11 Oktober 2023.


3. Penurunan Jumlah Penumpang LRT Jabodebek


Setelah berakhirnya promo tarif tiket Rp5.000 pada 30 September 2023, LRT Jabodebek dikabarkan mengalami penurunan jumlah penumpang. Mulai 1 Oktober 2023 hingga akhir Februari 2024, tarif LRT Jabodebek berkisar antara Rp3.000 hingga maksimal Rp20.000.


Menurut Kuswardojo, sebelumnya terdapat sekitar 47.000 penumpang, namun kini jumlah penumpang turun menjadi sekitar 37.000-38.000 pengguna LRT di hari kerja Senin hingga Kamis.


"Memang terjadi penurunan jumlah pengguna LRT Jabodebek setelah diberlakukannya tarif promo kedua oleh Kemenhub. Jika sebelumnya rata-rata mencapai 47.000 penumpang, sekarang berada di angka 37.000-38.000 pada hari kerja Senin hingga Kamis," jelasnya.


4. Keluhan Pengguna LRT Jabodebek


Masyarakat banyak mengeluhkan kenaikan tarif LRT Jabodebek yang tidak lagi dalam promo. Mereka menganggap tarif yang diberlakukan saat ini terlalu mahal.


Promo tarif LRT Jabodebek sebesar Rp5.000 berakhir pada 30 September 2023, dan hal ini memicu berbagai reaksi dari para pengguna LRT yang mengungkapkan pendapat mereka di kolom komentar akun Instagram @lrt_jabodebek.


Salah satu pengguna LRT Jabodebek dengan nama pengguna @Aguatien mengomentari bahwa tarif yang sekarang dianggap mahal.


“Tulisannya promo tapi tetap saja mahal. Seharusnya tidak dinaikkan, tetapi tetap Rp5.000," tulis Aguatien.


Demikianlah informasi terkait penurunan jumlah penumpang di LRT Jabodebek setelah berakhirnya tarif promo Rp5.000. Kini pihak LRT Jabodebek berupaya untuk meningkatkan minat penumpang dan memberikan pemahaman lebih lanjut kepada masyarakat. (BY)