![]() |
3 Subholding BUMN Perkebunan Terbentuk |
Jakarta - Pada Selasa (21/11/2023), Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mengumumkan rencana PTPN Group untuk melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat. Transformasi ini akan membawa 14 perusahaan di bawah PTPN Group bersatu menjadi Holding Perkebunan Nusantara, yang terbagi menjadi tiga Sub Holding, yaitu SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo.
Ghani menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap dukungan Serikat Pekerja dan seluruh karyawan Perkebunan Nusantara Group, mengakui bahwa tanpa dukungan mereka, proses transformasi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam keterangan tertulisnya, Ghani menyatakan, "Tanpa dukungan Serikat Pekerja dan seluruh karyawan Perkebunan Nusantara Group, mustahil proses transformasi ini dapat terwujud dan berjalan dengan baik."
Aksi korporasi ini juga termasuk dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Induk Periode 2024-2025, yang melibatkan kesepakatan untuk melakukan penggabungan dan peleburan perusahaan, dengan pengalihan karyawan sebagai konsekuensinya. Salah satu poin penting dalam PKB tersebut menyatakan bahwa tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan sebagai dampak dari aksi korporasi, dan masa kerja serta remunerasi karyawan akan tetap terjaga.
Ghani menekankan komitmen PTPN Group untuk menciptakan perusahaan yang sehat dan karyawan yang sejahtera, dengan mengatakan, "Kami selalu berupaya mewujudkan perusahaan sehat, karyawan sejahtera. Jika perusahaan untung, maka karyawanlah yang diutamakan dapat menikmatinya."
Penandatanganan PKB Induk Periode 2024-2025 antara PTPN III (Persero) dengan Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) disaksikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Ida memberikan apresiasi terhadap langkah ini sebagai upaya baik untuk meningkatkan semangat dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis. Ia juga mendorong pekerja perkebunan untuk mengambil peran dalam pengembangan SDM melalui reskilling dan upskilling agar dapat bersaing di era digitalisasi modern.
"Saya mendorong seluruh pekerja perkebunan, khususnya melalui FSPBUN, untuk mengambil peran dalam program pengembangan SDM melalui reskilling dan upskilling, agar dapat bersaing di era digitalisasi modern," ujar Ida.
Menyadari adanya potensi perbedaan pendapat atau penafsiran terkait implementasi PKB Induk 2024-2025 di masa depan, Ida menekankan pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan untuk menjaga kemitraan yang kokoh dan kolaborasi yang lincah antara manajemen dan pekerja.(BY)