![]() |
London ricuh setelah pedemo pro Palestina ditangkap. |
London - Sabtu (11/11) menjadi saksi ratusan ribu demonstran pro-Palestina yang memadati jalanan Ibu Kota Inggris, London, menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dan penghentian kekerasan oleh Israel. Sayangnya, aksi terbesar sejak pecahnya perang Israel-Hamas itu berubah menjadi ricuh, dipicu oleh provokasi kelompok sayap kanan yang menentangnya.
Berdasarkan laporan Reuters, lebih dari 300 ribu orang turut serta dalam demonstrasi, namun penyelenggara menyebutkan jumlah peserta mencapai 800 ribu orang. Seruan 'Bebaskan Palestina' dan 'Hentikan Pengeboman di Gaza' terpampang di spanduk, namun suasana memanas dengan seruan 'From the river to the sea, Palestine will be free', yang beberapa pihak pandang sebagai bentuk antisemitisme.
Ricuh pun tak terelakkan setelah kelompok sayap kanan menyerang kelompok pro-Palestina. Bentrokan itu bersamaan dengan peringatan Hari Gencatan Senjata Perang Dunia I di Inggris. Kepolisian Metropolitan London mengumumkan penangkapan 126 orang, kebanyakan dari kelompok sayap kanan, termasuk perusuh sepak bola. Dalam pemeriksaan barang bawaan, polisi menemukan pisau dan alat pemukul.
150 orang lainnya yang mengenakan penutup wajah menyalakan kembang api, beberapa mengenai wajah aparat keamanan. Beruntungnya, tak ada luka serius dilaporkan.
Asisten Komisioner Matt Twist dari Kepolisian Metropolitan London menyebut kekerasan ekstrem dari para pengunjuk rasa sayap kanan sangat memprihatinkan. Meski demikian, Twist memastikan demonstran pro-Palestina tidak mengalami kekerasan fisik, berhasil mencegah korban di pihak mereka. Setelah demo rusuh, kota London mulai kondusif.(*)