![]() |
. |
Pendidikan adalah investasi masa depan untuk menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas. Para pakar umumnya berpandangan bahwa pendidikan merupakan proses perkembangan potensi individu, pewarisan budaya dan interaksi antara potensi individu dengan budaya lingkungannya.
Tujuan esensial pendidikan adalah demi pengembangan potensi serta kemampuan peserta didik dalam rangka memelihara dan meningkatkan martabat manusia (human dignity) yaitu manusia yang memiliki kecerdasan (intelegence, spiritual, emosional)untuk menjalani kehidupannya dengan bertanggung jawab baik secara pribadi, sosial maupun professional.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat esensial bagi perkembangan anak selanjutnya. Penilaian perkembangan anak pada pembelajaran anak usia dini pada dasarnya lebih tepat disebut dengan istilah asesmen perkembangan. Jamaris (2006) menjelaskan bahwa asesmen pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti- bukti tentang perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini.
Jadi, secara sederhana asesmen merupakan proses evaluasi yang dilakukan sejak tahap perencanaan hingga evaluasi hasil pembelajaran. Oleh kerena itu, asesmen tidak hanya dilakukan sejak sebelum anak memulai sekolah dengan cara melakukan wawancara dengan orangtua anak terutama tentang tumbuh kembang anak,melakukan observasi terhadap anak, dan memahami lingkungan dimana anak tumbuh dan berkembang.
Jadi, guru sudah mempunyai penilaian dasar tentang gambaran perkembangan anak, yang dapat digunakan untuk menentukan langkah apa yang akan diambil guru untuk memberikan pembelajaran dikelas.
PEMBAHASAN
a. Pengertian Pelaksanaan Penilaian AUD
Pelaksanaan penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantumdalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil pengamatan guru disaat anak bermain atau melakukan kegiatan rutin harian.
Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknya jelas tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak.
Penilaian harian dilakukan setiap hari, mulai anak datang hingga anak pulang, dalam setiap aktivitasnya. Penilaian harian dilakukan dengan menganalisis data capaian perkembangan anak yang dilakukan dengan menggunakan ceklis, catatan anekdot, ataupun penilaian hasil karya.
Pada penilaian harian, apabila tidak memungkinan untuk melakukan analisis data dari hasil ketiga teknik tersebut, pilihlah data hasil ceklis untuk dianalisis. Sementara itu, data hasil catatan anekdot dan penilaian hasil karya
menjadi pendukung.
1. Tujuan dan Manfaat Penilaian Harian
Adapun tujuan penilaian harian ialah sebagai berikut:
1) “Melacak kemajuan peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian maka perkembangan hasil belajar peserta didik dapat diidentifikasikan yakni menurun atau meningkat.
2) Mengecek ketercapaian kompetensi peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian, maka dapat diketahui apakah peserta didik telah menguasai kompetensi tersebut ataukah belum menguasai.
3) Mendeteksi kompetensi yang belum dikuasai peserta didik,artinya dengan melakukan penilaian, maka dapat diketahui kompetensi yang belum dikuasai dan kompetensi manayang telah dikuasai.
4) Menjadi umpan balik untuk perbaikan bagi peserta didik, artinya dengan melakukan penilaian, maka dapat dijadikan bahan acuan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang masih dibawah Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)”.
2. Langkah-langkah menganalisis hasil pelaksanaan penilaian perkembangan anak harian AUD
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis hasil penilaian perkembangan anak harian yaitu :
1. Menentukan Usia Anak yang Menjadi Sasaran Penilaian
Usia anak menentukan format penilaian. Setiap usia memiliki tahapan perkembangan yang berbeda, misalnya, anak usia empat tahun akan sulit menjelaskan siklus hidup kupu-kupu, tetapi bagi anak-anak yang lebih besar seperti usia 5-6 tahun dapat mengungkapkan pemahaman mereka terkait hal tersebut, baik melalui cerita maupun gambar.
2. Menentukan Aspek Perkembangan yang Menjadi Sasaran Penilaian
Setelah menentukan usia, maka guru juga perlu menentukan aspek apa yang akan dinilai, lakukan analisa terhadap aspek tersebut. Penilaian hendaknya selaras dengan tujuan dan pendekatan instruksional. Jenis penilaian yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda pula.
3. Memilih Metode Atau Teknik Pengumpulan Data yang Tepat
Metode yang akan dipilih harus memperhatikan sasaran penilaianyang akan dicapai. Setiap metode yang digunakan harus dapat memberikan data atau informasi secara maksimal mengenai aspek yang dinilai, metode observasi, dokumentasi dan wawancara atau percakapan dengan anak.
4. Penilaian itu "asli" atau otentik.
Penilaian harus dilakukan dalam lingkungan normal anak. Penilaian harus mencerminkan hubungan dan pengalaman sehari hari.
5. Menentukan indikator perkembangan yang akan dicapai dan kriteria penilaian Penilaian yang akan dilakukan lebih terencana jika guru merancang indikator perkembangan yang akan dicapai dan kriteria penilaian terlebih dahulu.
6. Gunakan berbagai sumber informasi.
Semakin banyak sumber informasi yang digunakan maka data semakin dapat dipercaya.
7. Mengolah Hasil Penilaian.
Informasi atau data yang telah didapatkan oleh guru, kemudian diolah sehingga data tersebut dapat memperlihatkan gambaran perkembangan masing-masing anak, misalnya dari hasil pengamatan guru menemukan bahwa ada beberapa anak yang perlu mendapatkan perhatian khusus terkait kemampuan berbahasa.
8. Menyusun Program Pembelajaran yang Tepat
Setelah guru mendapatkan data perkembangan anak, selanjutnya guru perlu Menyusun program yang tepat. Misalnya, merancang pembelajaran yang mendorong anak untuk banyak berkomunikasi seperti bermain peran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
9. Mengkomunikasikan Hasil Penilaian
Selanjutnya guru harus mengkomunikasikan hasil penilaian kepada orang tua atau pengasuh anak dengan menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh orang tua. Tujuannya yaitu agar dapat membangun komitmen Bersama untuk meningkatkan perkembangan anak.
10. Mendokumentasikan Hasil-Hasil Penilaian
Pada akhir kegiatan penilaian, guru perlu mendokumentasikan semua proses penilaian baik secara manual maupun menggunakan computer sebagai arsip yang mungkin dibutuhkan di kemudian hari.
3. Penyusunan Instrumen Asesmen Perkembangan Anak Harian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan (Tayibnafis, 2008:102) . Instrumen evaluasi harus dipilih dan disusun dengan baik agar memperoleh hasil yang akurat. Penggunaan instrumen yang tidak tepat akan merusak rencana pengumpulan data yang mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak akurat. Langkah-langkah atau tahapan penyusunan instrumen perkembangan anak yaitu :
1. Menentukan aspek perkembangan yang akan dinilai
2. Menentukan indikator capaian perkembangan
3. Menentukan format penilaian
4. Membuat rubrik penilaian
b. Pelaporan Penilaian AUD
Pelaporan hasil evaluasi menurut waseso dkk (2018:9:3) juga merupakan wujud pertanggung jawaban akademik seorang guru. Jadi pelaporan merupakan tugas profesional seorang guru. Pengertian yang lain pelaporan merupakan upaya mengabarkan kemapuan yang telah dimiliki anak.
Kemapuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu nilai agama dan moral, fisik motoric, Bahasa, kognitif, social emosional dan seni. Bentuk nyata pelaporan adalah perkembangan belajar anak, maksudnya hal-hal yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan kemampuan anak.
Pengertian pelaporan tidak akan banyak manfaatnya jika dalam evaluasi tidak ada pelaporan. Tanpa pelaporan, maka hasil evaluasi hanya akan dipahami oleh penilaian saja. Dengan adanya pelaporan maka evaluasi akan dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mempelajarainya dan dapat mereka gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Misalnya oleh pemilik yayasan, instansi pemerintah, pemerintah pendidikan maupun masyarakat pada umumnya. Pelaporan perkembangan anak usia dini bertujuan untuk membantu guru merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak, Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan penilaian pendidikan anak usia dini adalah sebagai berikut:
a. Etika Pelaporan Pendidikan Anak Usia Dini
Pelaporan pendidikan anak usia dini dapat berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak seperti pertumbuhan fisik anak, perkembangan kompentensi sikap anak, pengetahuan anak dan perkembangan keterampilan anak. Penyampaian laporan pendidikan anak usia dini dilakukan secara langsung atau bertatap muka karena agar ada hubungan dan informasi timbal balik antara pihak lembaga atau pihak sekolah dengan orang tua.
b. Jenis pelaporan pendidikan anak usia dini
Jenis pelaporan pendidikan anak usia dini dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Pelaporan secara berkala, merupakan pelaporan yang dilakukan sesuai dengan jadwal kalender akademik suatu lembaga yang telah ditetapkan.
2. Pelaporan secara insidental, merupakan pelaporan yang disampaikan jika ada suatu hal yang terkait dengan perkembangan pada anak yang dianggap sangat penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Pelaporan insidental ini bisa berupa secara lisan atau tulisan yang dicatat dalam buku penghubung.
c. Waktu Pelaporan Pendidikan Anak Usia Dini
Waktu pelaporan pendidikan anak usia dini dilakukan pada saat jangka waktu tertentu misalnya pelaporan yang dilakukan setiap hari melalui buku penghubung setiap masing- masing siswa, setiap 3 bulan sekali, dan ada juga yang 6 bulan sekali. Semua tergantung dari setiap masing-masing lembaga pendidikan anak usia dini.
d. Bentuk pelaporan semester
Bentuk pelaporan semester pada penilaian anak usia dini adalah dalam bentuk narasi. Pelaporan tersebut merupakan hasil rangkuman Perkembangan anak usia dini dari proses pembelajaran selama 1 semester.
e. Tata cara dalam penulisan pelaporan pendidikan anak usia dini adalah sebagai berikut:
1. Pelaporan pendidikan anak usia dini disusun dengan menggunakan bahasa yang jelas serta mudah dipahami,menggunakan bahasa yang santu serta kalimat yang positif.
2. Pelaporan pendidikan anak usia dini disusun untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak selama pembelajaran secara nyata dan tidak mengada-ada.
3. Dalam isi pelaporan pendidikan anak usia dini menggambarkan mengenai kemajuan perkembangan anak yang dicapai di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan yang telah ditentukan.
4. Dalam pelaporan pendidikan anak usia dini harus memberikan rekomendasi yang bisa dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih belum berkembang.
5. Dalam pelaporan pendidikan anak usia dini yaitu bersifat individual atau personal yang menggambarkan perilaku khusus anak selama didalam kelas dan saat pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil pengamatan guru di saat anakbermain atau melakukan kegiatan rutin harian. Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknya jelas tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak.
Pelaporan hasil evaluasi menurut waseso dkk (2018:9:3) juga merupakan wujud pertanggung jawaban akademik seorang guru. Jadi pelaporan merupakan tugas profesional seorang guru. Pengertian yang lain pelaporan merupakan upaya mengabarkan kemapuan yang telah dimiliki anak. Kemapuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu nilai agama dan moral, fisik motoric, Bahasa, kognitif, social emosional dan seni. Bentuk nyata pelaporan adalah perkembangan belajar anak, maksudnya hal-hal yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan kemampuan anak.
(Cindy Afrella Dewita, Rani Handayani, Rena Oktavia, Susanti RPL 2022 Kota Sawahlunto Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang