Analisis Pasar Emas, Dampak Data Ekonomi AS terhadap Harga dan Tren -->

Iklan Atas

Analisis Pasar Emas, Dampak Data Ekonomi AS terhadap Harga dan Tren

Sabtu, 27 Januari 2024

ilustrasi


Jakarta - Harga emas berjangka di Divisi Comex New York Mercantile Exchange mengalami penurunan pada Jumat (26/1/2024) seiring dengan respons positif para investor terhadap data ekonomi Amerika Serikat.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman bulan Februari mengalami penurunan sebesar 50 sen atau 0,02 persen, menjadi 2.017,30 dolar AS per ounce.


Pada Jumat, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa harga indeks Personal Consumption Expenditures (PCE), yang merupakan ukuran inflasi yang sangat dihargai oleh Federal Reserve, melambat menjadi 2,9 persen year-on-year pada bulan Desember.


Belanja konsumen di AS naik sebesar 0,7 persen pada bulan Desember, meningkat dari bulan November yang sebesar 0,4 persen. Investor memperkirakan bahwa penurunan suku bunga kemungkinan besar tidak akan dimulai hingga bulan Mei.


Para analis pasar berpendapat bahwa harga emas telah diperdagangkan dalam kisaran ketat antara 2.000 dan 2.050 dolar AS per ounce selama satu minggu terakhir.


Meskipun data ekonomi yang positif dapat melemahkan harga emas, permintaan akan emas sebagai safe haven diperkirakan semakin kuat seiring memburuknya konflik antara Israel-Hamas dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.


Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve akan diselenggarakan minggu depan. Selain itu, laporan besar ketenagakerjaan AS juga akan dirilis pada Jumat pekan depan.


Sementara itu, harga perak untuk pengiriman bulan Maret mengalami penurunan sebesar 5,50 sen atau 0,24 persen, menjadi 22.872 dolar AS per ounce.


Harga platinum untuk pengiriman bulan April naik sebesar 26,80 dolar AS atau 3,00 persen, menjadi 921,30 dolar AS per ounce, sesuai laporan dari Xinhua.(des)