Duski Samad ; Program GMB, Keberadaan DMI dan Pengurus Masjid Untuk Kemaslahatan -->

Iklan Atas

Duski Samad ; Program GMB, Keberadaan DMI dan Pengurus Masjid Untuk Kemaslahatan

Jumat, 26 Januari 2024
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sumatera Barat Prof.Dr.H.Duski Samad, M.Ag serahkan paket Program Gerakan Masjid Bersih (GMB) di Komplex Masjid Raya Sumatera Barat, Padang 26 Januari 2024 (foto.doc.saco)


"Kebersihan dan kesucian masjid merupakan dua yang sama, namun berbeda. Gerakan Masjid Bersih ini adalah entri point bagi memastikan kesadaran kolektif (jama'ah) untuk peduli (care) dengan Masjid bersih dan suci" - Duski Samad.


Padang - Bersamaan itu gerakan masjid bersih (GMB) itu ada motivasi, inspirasi dan multi player effek dari kegiatan ini, tugas Dewan Masjid Indonesia (DMI). Seperti tagline DMI mengkhabarkan Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM). Dan, jama'ah yang menyimpulkan. 


Pimpinan Wilayah (PW) DMI Sumatera Barat (Sumbar) Periode 2018-2023 telah melakukan tiga gerakan strategis. 


Pertama, Kerjasama Ekosistim Ekonomi Syariah berbasis Masjid Bank Nagari Sumatera Barat, kini sudah dari puluhan juta, kini sudah milyaran. Kedua, Pencegahan Stunting ada dua program (Khutbah dan Ceramah 6000 buku) dan Infaq Untuk Stunting (Infus). Ketiga, Menindaklanjuti kerjasama. Kerjasama PP DMI dengan unilever, bertajuk "Gerakan Masjid Bersih". 


Kami ingin sampaikan ada tiga alasan rasionalnya "taat, sahabat dan manfaat".


Sedangkan Nurdiyati Nur dari Unilever Jakarta menyebut, program GMB ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Masjid rumah kedua, sedangkan unilever merealisasikan GMB sejak tahun 2017 lalu.


Pada tahun 2024, lebih optimalkan sebelum Ramadhan, dengan produk Wipol, Sunligh, Rinso, Molto, dan Vixal dengan bentuk "satu paket" untuk 50 ribu Masjid di Indonesia. 


Program GMB ini, Memelihara Kesucian Masjid, Menyempurnakan Ibadah. Dalam hal ini, kerjasama DMI dengan Unilever Indonesia dilounching di Masjid Raya Sumatera Barat, Jum'at (26/1/2024).


PP DMI bekerjasaman dengan Unilever Indonesia melaksanakan program Masjid Bersih dengan memberikan bantuan alat pembersih kamar mandi, kamar kecil dan tempat wudu'. 


Sedangkan PW DMI Sumatera Barat  diminta memfasilitasi penyerahannya melalui Masjid Raya Sumatera Barat. Dalam hal ini diserahkan sejumlah 3000 (tiga ribu) paket pembersih masjid untuk disampaikan ke Masjid di Kabupaten dan Kota. 


Informasi bantuan paket alat-alat kebersihan masjid yang diberikan Unilever Indonesia telah menimbulkan pendapat berbeda. Apakah patut DMI menerima bantuan dari Unilever yang dalam catatan media, termasuk produk yang memberikan donasi ke Israel. Bahkan, termasuk dalam list produk yang diboikot sesuai fatwa MUI Indonesia. 


Atas perbedaan pendapat pro dan kontra penerimaan bantuan dari Unilever ini, maka perlu kami sampaikan pandangan untuk dijadikan pertimbangan dan menghindari salah paham.


Ada 4 (empat) argumen dasar PW DMI Sumatera Barat memfasilitasi program masjid bersih ini. 


Pertama, Azaz taat, Mentaati dalam makna loyal dan patuh pada induk organisasi adalah perbuatan terpuji dan mesti diperkuat. Kami yakin PP DMI tentu sudah punya pertimbangan lebih mendalam.


Kedua, Azaz sahabat, Unilever sebagai perusahan alat-alat kebersihan sudah bekerjasama dengan DMI sejak masa covid 2019 dan pernah menyalurkan alat keberishan masjid. 


Ketiga, Azaz manfaat. Masjid sangat berkebutuhan dengan alat dan material kebersihan. Unilever punya alat itu, akan lebih baik tetap dipakai, dan membuat produksi jalan.


Keempat, Mencegah mudarat. Unilever sebagai perusahaan tentu karyawan membutuhkan kehidupan dan penghasilan. Bila produksi mati, tentu perusahan bisa tutup, akibatnya pemutusan hak kerja (PHK) dan seterusnya. 


Akhirnya, patut diingatkan menolak kemudaratan, hendaklah lebih didahulukan dari mengambil kemanfaatan. Kaidah "daraaul mafasid muaqaddimu ala jalabil masalih", rasanya dapat dipakai dari kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Raya Sumatera Barat. wallahu'alam.(DS/saco).