Ganjar-Mahfud Bisa Akhiri Ketergantungan Impor Pangan RI. |
Jakarta - Efraim Yerry Tawalujan, juru bicara nasional DPP Partai Perindo, menyampaikan bahwa pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, merupakan satu-satunya pasangan calon yang memiliki strategi dan program komprehensif dalam ketahanan pangan dari hulu ke hilir. Program tersebut bertujuan mencapai swasembada pangan untuk mengakhiri ketergantungan pada impor.
Yerry mengatakan, "Ganjar-Mahfud satu-satunya pasangan Capres-Cawapres yang memiliki strategi dan program ketahanan pangan yang menyeluruh, dari hulu ke hilir." Dia menekankan bahwa tujuan utama dari program ini adalah mencapai kemandirian pangan dan swasembada pangan.
"Program ini bertujuan mengakhiri ketergantungan impor bahan pangan yang masih berlangsung hingga saat ini," tambahnya.
Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan DPP Partai Perindo ini merujuk pada data BPS yang menunjukkan bahwa sejumlah bahan pangan masih diimpor, termasuk beras, jagung, kedelai, gandum, kopi, gula, dan daging sapi.
"Banyaknya jenis bahan pangan yang masih mengandalkan impor membuat pasokan dan ketahanan pangan dalam negeri rentan. Program Ganjar-Mahfud di bidang pertanian dan pangan diharapkan dapat memberikan solusi untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan," ungkapnya.
Yerry, yang juga merupakan Calon Legislatif DPR RI Dapil Sulawesi Utara nomor urut 1 dari Partai Perindo, yang dikenal sebagai partai yang peduli terhadap rakyat kecil, berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan kesejahteraan Indonesia. Dia menjelaskan bahwa sejumlah program unggulan dari Ganjar-Mahfud juga telah diimplementasikan.
Program-program tersebut melibatkan penyediaan benih unggul, pupuk berkualitas, penyediaan alat pertanian modern, sarana-prasarana pertanian yang unggul, serta perbanyak sistem pengairan seperti waduk dan bendungan. Selain itu, diversifikasi pangan dan desa mandiri pangan juga dianggap mampu mempercepat pencapaian kedaulatan dan kemandirian pangan.
"Ganjar-Mahfud pantas dipercayakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI melalui Pemilu 2024. Semua ini demi terwujudnya kedaulatan dan kemandirian pangan," tegasnya.
Ganjar-Mahfud sebelumnya telah menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kemandirian pangan Indonesia dan telah menetapkan program kedaulatan pangan dalam visi misi mereka. Program ini menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan lokal, serta mendukung Desa Mandiri Pangan. Selain itu, pasangan ini juga menjamin kepastian pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.
Mahfud MD, dalam Debat Keempat Pilpres 2024, menyoroti pentingnya untuk mengakhiri impor pangan dan mencapai swasembada. Dia menyebutkan data impor bahan pangan, termasuk beras, kedelai, gula pasir, dan daging sapi, yang menunjukkan peningkatan volume dan jumlah komoditas.
"Impor pangan Indonesia semakin banyak volumenya, juga jumlah komoditasnya," tandasnya.(BY)