BEM SB Tagih Janji Gubernur dan Wagub Sumbar -->

Iklan Atas

BEM SB Tagih Janji Gubernur dan Wagub Sumbar

Selasa, 27 Februari 2024
Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar melakukan demonstrasi di kantor gubernur, Senin (26/2/2024). (foto: khairunnisa)


Padang, fajarsumbar.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat (Sumbar) lakukan demonstrasi damai di depan Kantor Gubernur, Senin (26/2/2024).


Demonstrasi damai yang diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tersebut menagih janji Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Mahyeldi-Audy saat maju Pilgub.


Demonstrasi tersebut dihadiri oleh berbagai kampus dari luar Kota Padang, termasuk dari Payakumbuh, Pasaman, dan Bukittinggi. Aksi ini bertujuan untuk menyoroti realisasi janji-janji dalam pembangunan Sumbar dengan tema "Sumbar Madani, Tinjauan atas Janji Pemimpin."


Para peserta melakukan longmarch dari titik kumpul di depan kampus 1 UIN Iman Bonjol Padang menuju Kantor Gubernur Sumatera Barat. 


Demonstran berhasil masuk ke dalam lingkungan kantor gubernur dan menuntut agar gubernur dan wakil gubernur bertemu dengan mereka untuk membahas realisasi dari 25 program unggulan yang dijanjikan. 


Tapi sayang, gubernur dan wakil gubernur tidak berada di tempat dan berjanji akan bertemu dengan mahasiswa pada hari Jumat, 1 Maret 2024.


"Kami datang untuk menegaskan tuntutan kami dengan cara yang bermoral. Kami tidak membawa senjata, kami hanya ingin kehadiran dari pemimpin kami. Mengapa aparat keamanan takut jika kami ingin masuk ke kantor gubernur? Kami semua adalah mahasiswa. Kami di sini untuk mengingatkan janji-janji yang dibuat oleh pemimpin selama kampanye," ujar Ade Parngonitan, Menko Pergerakan BEM KM Unand/


Sementara itu, Firdaus, Presiden Mahasiswa BEM Unand dan Koordinator Pusat Aliansi BEM SB, menambahkan, mereka hadir di kantor gubernur untuk mengingatkan pemimpin, apakah janji-janji yang pernah dilontarkan saat pilgub hanyalah retorika kosong, atau benar-benar akan diwujudkan untuk kesejahteraan masyarakat. 


"Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dan selalu ada kekurangan. Kami ingin menyoroti kekurangan tersebut dan membahasnya di sini. Sumbar masih memiliki banyak evaluasi yang harus dilakukan, seperti masalah kesehatan, pertumbuhan stunting yang masih tinggi, proyek-proyek pembangunan yang terbengkalai, sektor pertanian yang belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dan banyak lagi," tutupnya. (Khairunnisa)