Anies Baswedan Pertanyakan Pemikiran Kritis Menteri BUMN terkait Rencana Pembubaran -->

Iklan Atas

Anies Baswedan Pertanyakan Pemikiran Kritis Menteri BUMN terkait Rencana Pembubaran

Rabu, 07 Februari 2024

Capres Anies bicara soal pembubaran BUMN


Jakarta - Anies Baswedan, calon Presiden nomor urut 01, membantah rumor tentang ide pembubaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan konversi menjadi koperasi yang dikaitkan dengan tim suksesnya. Menurut Anies, rencana pembubaran BUMN adalah langkah yang tidak masuk akal.


Sebelumnya, kabar pembubaran BUMN menjadi perbincangan hangat, dengan dugaan bahwa ide tersebut berasal dari tim sukses Capres-Cawapres nomor urut 01. Menteri BUMN, Erick Thohir, telah memberikan klarifikasi setelah pertanyaan dari media.


Anies menjelaskan bahwa Kementerian BUMN seharusnya menyadari ketidakrasionalan informasi tersebut dan tidak perlu menanggapi atau mengutipnya.


“Terkadang, kita dapat menilai sejenis informasi hanya dengan mendengarnya apakah masuk akal atau tidak. Jika ada informasi yang terdengar tidak masuk akal dan dikutip oleh pihak berwenang (Menteri BUMN), maka itu tidak sesuai dengan pemikiran yang sehat,” ujar Anies dalam Desak Anies di Semarang yang ditayangkan di akun YouTube Anies Baswedan, Selasa (6/2/2024).


Anies bahkan mempertanyakan pemikiran kritis Erick Thohir, karena memberikan tanggapan tanpa pertimbangan yang matang ketika diwawancarai oleh wartawan. Anies menegaskan bahwa perusahaan pelat merah tidak akan dihapus atau dibubarkan.


“Bagaimana mungkin BUMN dihapus? Ini tidak mungkin. Jadi, ketika Menteri yang berbicara, apakah Menteri tidak mempertimbangkan dengan bijak? Di mana pemikiran kritisnya sebelum berbicara tentang substansi ini?” jelasnya.


Mendengar informasi mengenai konversi BUMN menjadi koperasi, Anies menyatakan bahwa seharusnya orang sudah dapat menyadari bahwa kabar tersebut tidak masuk akal. "Ini jelas tidak masuk akal. Malah, hal ini seharusnya direvisi," ucapnya.


Tidak hanya itu, calon Presiden nomor urut 01 ini juga kembali mengkritik BUMN yang dinilai memiliki berbagai permasalahan.


“Seolah-olah BUMN kita sudah menghadapi masalah yang cukup besar. Kami tidak akan membahas masalahnya di sini, karena itu hanya menambah kerumitan pikiran,” ungkapnya.


“Namun, yang ingin saya tegaskan adalah bahwa itu tidak benar, itu fitnah, dan fitnah yang tidak masuk akal. Kami ingin menegaskan bahwa BUMN ke depan tetap akan menjalankan fungsi negara. Negara memiliki dua tangan, satu sebagai birokrasi, dan satu lagi sebagai korporasi,” tambah Anies.


“Birokrasi terdiri dari kementerian, dinas, dan badan. Sementara korporasi melibatkan BUMN dan BUMD. Keduanya memiliki tugas dalam pembangunan. Jadi, BUMN seharusnya tidak hanya dipandang sebagai entitas mencari keuntungan bagi negara. Negara tidak beroperasi untuk mencari untung, dan tidak berdagang dengan warganya. Sebaliknya, negara menjalankan fungsi pembangunan,” tutupnya.(BY)