Kisah Inspiratif Falen Mariar, Dari Lapangan Hijau ke Pangkalan Militer -->

Iklan Atas

Kisah Inspiratif Falen Mariar, Dari Lapangan Hijau ke Pangkalan Militer

Rabu, 07 Februari 2024

Falen Mariar menyimpan kisah haru dari pemain AC Milan junior banting setir menjadi prajurit TNI


fajarsumbar.id - Falen Mariar mungkin tidak memiliki ketenaran seperti pemain sepakbola Indonesia lainnya, tetapi kisah perjuangannya patut untuk diulas. Dia adalah mantan pemain AC Milan Junior yang kini telah memilih jalan yang berbeda sebagai seorang prajurit TNI.


Berpindah dari lapangan hijau ke pangkalan militer adalah langkah yang tidak lazim, namun tidak jarang juga terjadi. Beberapa nama seperti Andy Setyo, Manahati Lestusen, dan Abduh Lestaluhu telah membuktikan bahwa menjadi anggota TNI sambil menjalani karier sepakbola adalah hal yang memungkinkan.


Di tengah masyarakat Indonesia, terdapat cerita menarik tentang seorang pemuda berbakat dalam sepakbola yang memilih mengorbankan mimpinya demi menghidupi keluarganya sebagai prajurit TNI. Dialah Falen Mariar.


Falen Mariar, berasal dari Manokwari, Papua Barat, telah menunjukkan bakatnya sejak kecil. Pada tahun 2005, ia bahkan membawa tim sekolahnya, SMP PG 2 Manokwari, meraih juara dalam Liga Pendidikan Indonesia (LPI), sebuah kompetisi antar sekolah tingkat nasional.


Prestasi tersebut membawa Mariar mendapatkan tawaran untuk mengikuti seleksi Danone Cup di Makassar, yang diadakan oleh Komite Olimpiade Nasional Indonesia (KONI) Papua. Meskipun gagal lolos, dia tidak menyerah.


Pada tahun 2011, kesempatan baru datang ketika ia diundang untuk mengikuti seleksi AC Milan Camp Junior di Bali. Di sana, ia bersaing dengan ribuan talenta muda lainnya dari seluruh Indonesia. Meskipun persaingan sangat ketat, Falen Mariar berhasil memenangkan satu dari 18 tiket menuju AC Milan Camp Junior di Italia.


Namun, nasib tragis menghampirinya. Sehari sebelum keberangkatan ke Italia, ia mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dunia. Meskipun bimbang, Mariar memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanannya ke Milan, menjadikan duka dan kesedihannya sebagai motivasi tambahan dalam mengejar impian.


Di Italia, Mariar berlatih keras dan berhasil mencapai prestasi gemilang di AC Milan Camp Junior. Setelah pulang ke Indonesia, ia bekerja sebagai penjaga toko untuk menghidupi keluarganya. Namun, akhirnya ia memilih untuk bergabung dengan TNI melalui jalur Otonomi Khusus (Otsus), meninggalkan karier sepakbolanya.


Kisah Falen Mariar adalah cerminan perjuangan, pengorbanan, dan keteguhan hati. Semoga kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian, dan bahwa setiap pilihan dalam hidup memiliki arti dan konsekuensi yang berharga.(BY)