Klarifikasi Erick Thohir Terkait Isu Pemotongan Subsidi Energi untuk Program Makan Siang Gratis -->

Iklan Atas

Klarifikasi Erick Thohir Terkait Isu Pemotongan Subsidi Energi untuk Program Makan Siang Gratis

Selasa, 20 Februari 2024

Subsidi BBM Dipangkas


Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, angkat bicara mengenai rencana Prabowo untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) demi program makan siang gratis.


Erick juga menyuarakan pendapatnya tentang isu pemotongan anggaran subsidi energi untuk dana program makan siang gratis.


Selaku Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI, Erick menyatakan bahwa dia belum menerima informasi rinci dari Prabowo-Gibran. Namun demikian, menurut Erick, sumber dana untuk program tersebut dapat dicari dari berbagai upaya efisiensi.


"Era ini yang didorong oleh pemerintah, Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi, alokasi dana bisa dicarikan dari berbagai upaya efisiensi. Tentang detailnya seperti apa, saya belum memiliki wewenang untuk membicarakannya," ujar Erick saat diwawancarai di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (20/2/2024).


Erick berpendapat bahwa wacana pemotongan anggaran subsidi energi untuk mendanai program makan siang gratis masih dalam tahap pembicaraan awal dan belum menjadi kebijakan yang final.


"Karena saya masih bekerja dan melayani di bawah pemerintahan Pak Jokowi, jadi saya pastikan bahwa ini masih dalam tahap pembicaraan, bukan keputusan resmi," jelasnya.


Sebagai perbandingan, selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), total subsidi energi mencapai Rp540 triliun. Sementara itu, program makan siang gratis diperkirakan akan memerlukan anggaran sekitar Rp460 triliun.


"Saya belum mendengar kabar pasti, namun yang pasti Indonesia telah memberikan subsidi energi sebanyak Rp540 triliun. Penggunaan dana subsidi tersebut harus tepat sasaran. Namun, program makan siang gratis adalah konteks yang berbeda," ungkap Erick.


Erick dengan tegas meyakini bahwa program makan siang gratis harus dijalankan karena berkaitan langsung dengan pembentukan generasi emas di masa depan.


Sejak masa kehamilan, balita, hingga anak-anak, penting untuk memastikan asupan protein dan vitamin yang cukup. Hal ini karena kondisi tersebut berhubungan erat dengan kecerdasan manusia dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.


"Untuk menjaga kelahiran generasi emas, penting untuk memberikan asupan makanan yang tepat sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan ibu, pada balita usia 1-2 tahun. Mengapa? Karena bukti sudah ada, riset dunia menunjukkan bahwa penduduk Indonesia memiliki tinggi badan rata-rata salah satu yang terendah di dunia, yaitu 167-168 sentimeter, termasuk saya. Hal ini masuk ke dalam kategori yang perlu diperhatikan," tandasnya.(BY)