Komeng Terjun ke Politik, Di Balik Keputusan Mencalonkan Diri sebagai Anggota DPD -->

Iklan Atas

Komeng Terjun ke Politik, Di Balik Keputusan Mencalonkan Diri sebagai Anggota DPD

Senin, 19 Februari 2024

Ilustrasi sosok pencalonan Komeng


Jakarta - Terbukti bahwa ada dua sosok yang menjadi alasan di balik keputusan Komeng untuk mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Alfiansyah Komeng, seorang komedian, masih menjadi pembicaraan karena turut serta dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jawa Barat.


Berdasarkan data sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Komeng berhasil mendapatkan lebih dari satu juta suara. Dia pun mengungkapkan bahwa ada dua sosok yang mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPD. Lalu, siapakah mereka? Mereka adalah Oni SOS dan Dedi Gumelar.


"Iya, kemarin didorong oleh Oni dan Dedi. Dedi Gumelar. Jadi saya daftar saja, dan akhirnya maju menjadi calon anggota DPD," ungkap Komeng.


Oni SOS dan Dedi Gumelar sendiri adalah sosok yang cukup dikenal dalam industri komedi Indonesia. Mereka merupakan sahabat dan rekan kerja Komeng selama bertahun-tahun di dunia komedi. Keduanya memutuskan untuk beralih ke dunia politik dan menjadi anggota legislatif.


Lebih lanjut, alasan Komeng untuk ikut serta dalam pemilihan anggota legislatif terungkap. Alasannya sebenarnya tidak terlalu jauh dari profesinya sebagai seorang seniman.


"Saya ingin menghidupkan seni. Setiap kabupaten/kota seharusnya memiliki gedung kesenian. Namun, sayangnya, gedung-gedung tersebut seringkali tidak digunakan," paparnya.


Menariknya, Komeng berhasil maju dan meraih ratusan ribu suara tanpa didukung oleh partai politik manapun. Bahkan, ia jarang melakukan kampanye, sehingga banyak netizen terkejut saat melihat namanya tercantum di surat suara.


"Yang saya maksud adalah, gedung-gedung tersebut adalah milik masyarakat. Masyarakat membutuhkan hiburan yang gratis, dan gedung-gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk itu. Saya ingin menghidupkan kesenian daerah," tambahnya.


Menurut Komeng, ia bertekad untuk menghidupkan kegiatan kesenian sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Baginya, seni dan budaya dapat menjadi alat untuk mendorong kemajuan suatu bangsa.


"Negara dapat maju jika budayanya maju. Lihatlah Korea Selatan sebagai contohnya. Bagaimana negara tersebut mendukung kegiatan kesenian warganya sehingga industri K-Pop dan film mereka dapat menjadi kebanggaan negara," jelasnya.(des)