Rumah untuk Imam Besar Majid Islamic Center -->

Iklan Atas

Rumah untuk Imam Besar Majid Islamic Center

Jumat, 09 Februari 2024

 

Rumah kayu untuk Imam Besar Masjid Islamic Center Padang Panjang.

Padang Panjang, fajarsumbar.com - Iman Masjid Islamic Center akan menempati rumah khusus dan akan

ditempati mulai menjelang Ramadan mendatang. 


Penjabat (Pj) Walikota, Sonny Budaya Putra, Kamis (8/2) meninjau proses pembangunan rumah imam masjid itu. 


"Hari ini kami melihat  dan memantau progres pembangunan rumah imam yang tengah dikerjakan," kata Sonny didampingi Ketua Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC), Ir. Nasrul Yahya dan Ketua Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (Ri'ayah) BPIC, Defrial, S.T Datuak Banso Rajo.


Sonny mengharapkan pengerjaan rumah tersebut dapat selesai sesuai waktu yang telah disepakati di dalam kontrak kerja, yaitu sebelum masuk Ramadan 1445 Hijriyah. 


Sonny mengingatkan seluruh pihak untuk terus mengawasi jalannya proyek tersebut dan  memperhatikan keselamatan kerja pembangunan.


Sementara Nasrul Yahya menyampaikan, pembangunan telah memasuki tahap finishing. Tidak lama lagi segera rampung. 


"Kita doakan agar segera rampung," katanya. 


Rumah imam ini terdiri dari dua bagian pekerjaan. Pertama bangunan utama berupa rumah kayu. 


Bagian kedua bangunan pendukung dan pelengkap seperti dapur, kamar mandi dan WC berupa bangunan beton. 


Pengerjaan bangunan utamanya (rumah kayu) sudah dimulai sejak 25 November 2023 di di Desa Tanjung Batu Seberang, Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Setelah siap dibawa ke Padang Panjang untuk dipasang. 


"Rumah kayu itu sudah selesai pada 19 Januari lalu. Sedangkan bangunan pendukung dan pelengkapnya sedang dalam penyelesaian dan diperkirakan  Februari ini sudah kelar. Target kita, akhir bulan ini rumah sudah harus ditempati. Karena awal Maret kontrak rumah yang sekarang sudah akan berakhir," katanya.


Sumber dana pembangunan rumah terdiri dari dua komponen. Komponen bangunan utama senilai Rp100 juta berasal dari dana Bantuan Kemasyarakatan Wakil Presiden Republik Indonesia.  


"Komponen yang kedua senilai Rp76.008.600 berasal dari infak dan sedekah atau dana umat yang ada di BPIC. Terbatasnya dana umat, pengurus mengupayakan menghimpun dana dari berbagai pihak. Sehingga cadangan kas yang tersedia untuk belanja rutin tidak kosong," jwlasnya. (syam)