ilustrasi |
Jakarta - Ericsson, perusahaan telekomunikasi multinasional, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.200 karyawan di Swedia sebagai bagian dari upaya penghematan biaya operasional. Langkah ini diambil seiring dengan lesunya permintaan peralatan 5G.
Tahun 2024 diprediksi akan menjadi tahun penuh tantangan bagi Ericsson karena penjualan peralatan 5G menurun, terutama di Amerika Utara dan India. Perusahaan menyatakan bahwa pasar jaringan seluler diprediksi akan terus mengalami kontraksi.
Ericsson akan mengimplementasikan inisiatif penghematan biaya dengan mengurangi jumlah konsultan, menyederhanakan proses, dan mengurangi fasilitas. Meskipun demikian, mereka menolak untuk merinci berapa banyak uang tunai yang akan dihemat melalui PHK ini.
Dalam laporan tahunan, Ericsson mencatat memiliki hampir 100 ribu karyawan pada akhir tahun lalu. Perusahaan menyatakan akan melanjutkan langkah PHK untuk meningkatkan efisiensi operasional sepanjang tahun 2024.
Paolo Pescatore, seorang analis dari PP Foresight, menanggapi rencana PHK tersebut dengan mengamini bahwa Ericsson mungkin akan melakukan PHK tambahan di akhir tahun ini. Menurutnya, ini bukanlah kali pertama dan kemungkinan juga bukan yang terakhir bagi perusahaan tersebut.(des)