Pilu, Hampir Sebulan Peluru Bersarang Ditubuh Seorang Gadis di Pilubang, Ada Apa -->

Iklan Atas

Pilu, Hampir Sebulan Peluru Bersarang Ditubuh Seorang Gadis di Pilubang, Ada Apa

Jumat, 22 Maret 2024

Bela (14 Tahun) siswi MTsN di Padang Pariaman Korban Tertembak OTK. Foto Heri 




Padang Pariaman
- Miris memang, sudah 27 hari seorang siswi MTsN di Padang Pariaman mesti menahan sakit disebabkan peluru masih bersarang ditubuhnya, akibat tertembak oleh orang tidak dikenal.



Korban bernama bela (14 tahun) gadis belia ini mesti berteman dengan peluru yang bersarang di bagian perut sebelah kiri akibat tertembak oleh orang tidak dikenal. 


Yang paling mengejutkan, sampai detik ini siapa pelaku dan pemilik dari isi peluru yang masuk dalam perut korban belum juga didapatkan oleh pihak berwajib alis masih menjadi misteri.



Diketahui korban tertembak (Bela 15 tahun) saat ini duduk di kelas III, salah satu MTsN di Kecamatan Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatra Barat. 



Saat ditemui media www.fajarsumbar.com hingga mengantarkan korban dari RSUD Pariaman kerumahnya di Katiduran Anggang, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, saat itu sedang kontrol. Paska tertembak oleh senjata, diduga senjata senapan gas. Kata dari seorang mamak korban, Ali Mukminin (35 tahun). Kamis siang (21/03/2024). 



Ali sangat berharap agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang menyebabkan kemenakannya menderita hampir sebulan mesti merintih menahan sakit, akibat peluru masih berkeliaran bebas diperut korban.  



Lain pula keterangan dari orang tua korban 

Leni Marlina (45 tahun) ia menyebutkan bahwa anak kelima dari 7 bersaudara ini, paska tertembak dibawa ke rumah sakit anaknya mengalami muntah-muntah.



Sesampai di RSUD Pariaman, anaknya lansung di operasi oleh tim medis. Namun, peluru yang dicari dalam perut korban belum berhasil ditemukan. 


Padahal, kata Leni lagi dalam hasil rotgen terlihat jelas masih ada peluru bersarang dalam tubuh anak saya. Masak ketika di operasi tidak ditemukan, agak aneh saja rasanya. Ujar orang tua dari korban tertembak ini dengan nada heran.



Terkait masih bersarangnya peluru sampai hari ini ditubuh bela, orang tua korban (Leni 45 tahun ) juga menjelaskan bahwa pihak rumah sakit mengatakan pada dirinya agar menunggu terlebih dahulu untuk tumbuh lemak dan baru dilakukan operasi kembali.


Leni kembali menuturkan, operasi awal tidak ditemukan peluru dalam perut anak saya saat kontrol kedua. Karena, pihak medis mengatakan untuk menuggu lemak tumbuh bagian bekas operasi sekira 3 bulan kedepan lamanya baru bisa dilakukan operasi lagi.



Sementara itu, Direktur RSUD Pariaman Dr. Mutiara Islami saat dicoba menghubungi melalui WhatsApp sampai berita dinaikan belum ada jawaban secara resmi perihal kejadian tersebut. (Heri