Sonny Budaya Putra. |
Padang Pannjang, fajarsumbar.com -Kebijakan Percepatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan pemberdayaan penyedia lokal melalui e-Katalog lokal perlu dioptimalkan. Ini bertujuan agar produk UMKM bisa menjadi prioritas dalam belanja pemerintah.
Penjabat (Pj) Walikota, Sonny Budaya Putra menyampaikan hal itu ketika membuka Sosialisasi Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa, Senin (4/3) di balaikota setempat.
Sosialisasi diikuti Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di lingkungan Pemko Padang Panjang.
Dikatakan Sonny, P3DN mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 12 Tahun 2021.
Lewat pemahaman terhadap PP ini, lanjut Sonny, pejabat terkait bisa mempercepat proses pengadaan barang dan jasa dengan meminimalisir keraguan. Kemudian, memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa berjalan transparan, akuntabel, logis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di samping itu, mendorong penyedia lokal baik konstruksi maupun nonkonstruksi untuk mendaftarkan diri dalam e-Katalog lokal dan meningkatkan belanja pemerintah melalui e-Katalog lokal.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdako, Efi Agustianto, S.T mengatakan, digitalisasi pengadaan barang dan jasa saat ini dititikberatkan pada e-Purchasing. Yaitu pembelian barang dan jasa melalui e-Katalog. Dengan begitu, tender menjadi pilihan terakhir dalam metode pemilihan barang dan jasa.
“Fenomena ini menciptakan paradigma baru dengan adanya tren kenaikan bertransaksi melalui e-Katalog. Bahkan salah satu upaya meningkatkan transaksi di e-Katalog adalah e-Katalog konstruksi. Oleh karena itu, LKPP terus memacu upaya peningkatan realisasi tersebut,” imbuhnya.
Salah satunya, sebut Efi, dengan meningkatkan performa sistem pengadaan barang dan jasa platform e-Katalog terbaru yang mampu menciptakan pengadaan barang yang kredibel, andal dan mudah digunakan. (harris)