Kapolres Muarojambi Konfirmasi Teriakan Maling Sebelum Kecelakaan Maut -->

Iklan Atas

Kapolres Muarojambi Konfirmasi Teriakan Maling Sebelum Kecelakaan Maut

Rabu, 03 April 2024

 

Dokter cantik meninggal usai menabrak rumah warga lantaran panik diteriaki maling 


Jambi - Kapolres Muarojambi, AKBP Wahyu Istanto Bram Widarso, membenarkan adanya teriakan maling sebelum terjadinya kecelakaan tragis yang merenggut nyawa seorang dokter bernama Dwi Fathimahyen di wilayah Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi, pada Jumat akhir pekan lalu.


Menurutnya, teriakan itu merupakan respons naluriah warga setempat menyusul kecurigaan akan adanya individu yang masuk ke wilayah mereka dengan perilaku mencurigakan.


"Warga merasa terancam akan keamanan dan ketertiban masyarakat karena kejadian itu terjadi di tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya, pada Selasa (2/4/2024).


Bram menjelaskan bahwa saat itu korban masuk ke Perumahan Pondok Cipta, Mestong, Muarojambi dengan kecepatan tinggi. "Dalam waktu sekitar 4 menit, korban masuk ke dalam komplek dengan kecepatan tinggi sehingga diberhentikan oleh warga," ungkap Bram.


Warga yang menyaksikan kejadian tersebut kemudian menyebarkan informasi di grup WhatsApp warga komplek tentang adanya kendaraan yang mencurigakan.


"Ini merupakan respons alami dari warga, mengingat kendaraan tersebut dapat membahayakan warga di komplek," ucapnya.


Setelah mendapat informasi tersebut, sejumlah pemuda berupaya menghadang kendaraan tersebut untuk meminta penghentian, namun korban tidak bersedia berhenti.


"Pada saat itu, kondisi sangat gelap dan kaca mobil korban gelap, sehingga tidak jelas apakah di dalam mobil tersebut terdapat satu atau lebih dari satu orang, ataukah wanita atau pria," jelasnya.


Namun, pengendara mobil tersebut tetap melanjutkan perjalanannya, sehingga warga mencurigai adanya tindakan kriminal di dalam komplek.


Meskipun dihadang oleh warga, pengendara mobil tetap melaju dengan kecepatan tinggi menuju Kota Jambi. Beruntungnya, ada personel Satlantas Polres Muarojambi bersama dengan petugas dari Dinas Perhubungan Pemerintah Daerah Muarojambi.


Tidak lama kemudian, tiga sepeda motor membuntuti mobil tersebut, dan salah satu kendaraan berhenti untuk memberitahukan kepada petugas bahwa ada maling.


Mendapat informasi tersebut, petugas menggunakan mobil patroli untuk mengejar mobil terdekat.


"Karena mobil tersebut berkecepatan tinggi dan sudah melewati Kota Jambi, warga tersebut tidak lagi mengejar dan hanya petugas yang melanjutkan pengejaran," katanya.


Bram menambahkan bahwa kejadian itu terjadi sekitar 40 menit. Saat memasuki wilayah Sekernan, Muarojambi, kondisi jalan padat, namun korban tetap berusaha untuk melewati kendaraan di depannya.


"Aksi tersebut berhasil, sehingga petugas tertinggal sekitar 200 meter. Prinsip kami adalah keselamatan anggota dalam melakukan pengejaran," jelasnya.


Namun, menurutnya, di percobaan terakhir, pengendara mencoba untuk mendahului kendaraan lainnya lagi.


"Namun, di jalan yang berlawanan, terdapat truk, sehingga korban banting setir mobil ke kanan untuk menghindari tabrakan. Namun, justru kendaraan korban menabrak rumah warga. Hal ini dimaklumi karena mobil berkecepatan tinggi, sehingga terjadi kecelakaan fatal yang menimpa korban dan merusak tiang rumah warga," tegasnya.


Bram menjelaskan, saat anggotanya tiba di lokasi kejadian, mereka langsung melakukan evakuasi korban. Tubuh korban kemudian dibawa ke rumah sakit, dan sayangnya, dokter tersebut meninggal dunia di sana.(des)