Sri Mulyani Tekankan Perbaikan Layanan Bea Cukai: Penyelesaian Kasus dan Edukasi Publik -->

Iklan Atas

Sri Mulyani Tekankan Perbaikan Layanan Bea Cukai: Penyelesaian Kasus dan Edukasi Publik

Senin, 29 April 2024

Sri Mulyani turun tangan bereskan masalah cukai


Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti perbaikan layanan Bea Cukai (BC) setelah menerima sejumlah keluhan dari masyarakat. Pada malam sebelumnya, Sri Mulyani membahas berbagai masalah yang menjadi sorotan terkait pelayanan Bea Cukai.


Sri Mulyani menyampaikan bahwa dia telah menerima laporan mengenai beberapa kasus yang menjadi perbincangan, seperti kasus pengiriman sepatu dan action figure (Robotic), serta pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB).


Pada kasus pengiriman sepatu dan action figure (Robotic) yang terkena Bea Masuk dan Pajak, terdapat indikasi bahwa Perusahaan Jasa Titipan (PJT) melaporkan harga yang lebih rendah dari harga sebenarnya (under invoicing).


“Dua kasus ini memiliki kesamaan, yakni keluhan terkait penerapan Bea Masuk dan Pajak. Dalam kedua kasus ini, terdapat dugaan bahwa harga yang dilaporkan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) lebih rendah dari harga sebenarnya," ungkap Menteri Keuangan, Sri Mulyani di akun Instagram Pribadinya, pada Minggu (28/4/2024).


Sri Mulyani menjelaskan bahwa petugas Bea Cukai (BC) telah melakukan koreksi untuk menghitung Bea Masuk dan Pajak yang seharusnya dikenakan. Kasus tersebut telah diselesaikan setelah pembayaran Bea Masuk dan Pajak dilakukan, sehingga barang tersebut telah diterima oleh penerima.


Kasus kedua yang dibahas adalah terkait pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Pada tanggal 18 Desember 2022, PJT melaporkan bahwa barang impor berupa keyboard sebanyak 20 pcs sebagai barang kiriman.


"Karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh pengirim tanpa alasan yang jelas, barang tersebut kemudian ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD)," jelasnya.


Sri Mulyani juga menambahkan bahwa baru-baru ini melalui media sosial Twitter atau X diketahui bahwa barang tersebut merupakan barang hibah. Menyikapi hal tersebut, Bea Cukai (BC) akan membantu dengan memberikan fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan yang bersangkutan.


Sri Mulyani menginstruksikan Bea Cukai (BC) untuk terus memperbaiki layanan dan proaktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai berbagai kebijakan dari berbagai K/L. Selain itu, dia juga meminta Bea Cukai (BC) untuk bekerja sama dengan para pihak terkait.


“Saya minta kepada Bea Cukai untuk terus memperbaiki layanan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L sesuai mandat UU, yaitu sebagai lembaga yang menjaga perbatasan, mengumpulkan penerimaan negara, memfasilitasi perdagangan, dan memberikan bantuan kepada industri," tegasnya.


“Saya juga meminta BC untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait agar penanganan masalah di lapangan dapat berjalan dengan cepat, tepat, dan efektif, sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat,” tambahnya.


“Saya mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan agar pelayanan dan kinerja Bea Cukai dan Kemenkeu terus ditingkatkan,” lanjutnya.(BY)