Korban Galodo di Sumbar, 50 Orang Tewas, 27 Hilang, 37 Warga Luka-luka -->

Iklan Atas

Korban Galodo di Sumbar, 50 Orang Tewas, 27 Hilang, 37 Warga Luka-luka

Rabu, 15 Mei 2024
Satu unit minibus diseret galodo di Sumbar. (ist)


Padang, fajarsumbar.com - Bencana banjir lahar dingin dari Gunung Marapi dan Gunung Singgalang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024 di Sumatera Barat (Sumbar) banyak menelan jorban jiwa. Berdasarkan data sementara, 50 orang kehilangan nyawa, 27 orang masih belum ditemukan, dan 37 lainnya menderita luka-luka. Selain itu, sebanyak 3.396 jiwa mengungsi.


Korban terdampak tersebar di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan membersihkan puing-puing serta lumpur yang menimbun permukiman warga.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama instansi terkait sedang berupaya keras melakukan pencarian dan penyelamatan korban bencana alam tersebut. Langkah-langkah darurat termasuk pemulihan akses jalan, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan lembaga terkait.


Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, data korban terus diperbarui. Saat ini, korban meninggal tercatat berasal dari berbagai daerah: Kota Padang Panjang (2), Kabupaten Agam (20), Kabupaten Tanah Datar (19), Kota Padang (1), dan Kabupaten Padang Pariaman (8).


"Kami terus melakukan pencarian dengan segala upaya yang kami miliki," ujar Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor pada Senin, 13 Mei 2024.


BNPB dan tim SAR masih terus berusaha mencari korban yang masih belum ditemukan dengan bantuan alat berat.


Sementara itu, pemerintah juga telah memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak dengan menyediakan bantuan dasar baik dalam bentuk dana maupun barang kebutuhan sehari-hari.


"Pemerintah memastikan bahwa bantuan yang diberikan sudah sampai ke tangan yang membutuhkan dan akan terus dievaluasi sesuai perkembangan situasi," tambah Suharyanto.


Meskipun masih ada beberapa daerah yang sulit dijangkau, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi terus dilakukan menggunakan jalur udara dan darat, termasuk memasang jembatan darurat.


Setelah rapat koordinasi, BNPB juga menyalurkan bantuan awal berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak dengan total 3,2 miliar Rupiah. Selain itu, bantuan logistik seperti tenda pengungsian, sembako, perlengkapan kebersihan, dan peralatan lainnya juga telah diserahkan.(*)


by: Andri Besman Piliang