PPS Diresmikan, Ratusan layang-Layang Warnai Desa Sintuk, Kota Pariaman -->

Iklan Atas

PPS Diresmikan, Ratusan layang-Layang Warnai Desa Sintuk, Kota Pariaman

Minggu, 05 Mei 2024

Persatuan Pelayang Sumatra Barat (PPS) Saat foto bersama di Desa Sintuk, kecamatan Pariaman Utara. Minggu (5/05/2024). 




Kota Pariaman
- Ratusan layang-layang berbagai bentuk dan ukuran hiasi langit Sintuk, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatra Barat. 



Ternyata kegiatan tersebut adalah peresmian persatuan pelayang Sumatra Barat (PPS) yang dihelat ditengah sawah warga, Desa Sintuk, Pariaman Utara saat itu baru saja usai panen. Minggu (5/05/2024) 



Penasehat PPS Sumbar, Yurnalis Maimas mengatakan di zaman yang serba modern pada saat ini, sudah jarang sekali kita melihat anak-anak kecil yang masih memainkan permainan tradisional. 



Yurnalis Menerangkan, PPS memiliki misi yaitu menyatukan pelayang yang ada di Sumbar, meningkatkan kembali rasa minat masyarakat terhadap permainan layang-layang, meningkatkan ekonomi masyarakat dilokasi Pasapaan layang-layang dan mempererat hubungan sesama pelayang di Sumatra Barat. 



Menurutnya perkembangan teknologi yang sudah cukup maju membuat minat anak-anak terhadap permainan tradisional mulai menghilang. Miris memang jika dilihat, karena itu lahirnya visi dan misi dari PPS melalui layang-layang bisa kembali menyemarakan lagi dan mempererat hubungan silaturahim. Harap penasehat PPS, Yurnalis.



Ketua Persatuan Pelayang Sumbar, Irwan Tanjung menyebutkan layang-layang atau dikenal juga dengan layangan permainan ini adalah permainan tradisional yang sudah tersebar di seluruh pelosok indonesia, meskipun ditemukan dalam berbagai macam bentuk dan berbagai macam nama disetiap daerahnya.


Ia menerangkan layang-layang terbuat dari kertas atau plastik yang diberi kerangka dan dapat diterbangkan ke angkasa dengan bantuan angin setelah diikatkan pada seutas tali atau benang. 


"Sebagai permainan tradisional anak nagari, layang-layang ini bukan hanya sekedar permainan namun menyimpan makna yang mendidik karakter generasi bangsa," Kata Irwan Tanjung 


Dengan bermain layang-layang kita diajarkan untuk membuat layang-layang sendiri, bukan dengan membeli atau meminta dibuatkan orang lain. Sehingga ada kreatifitas dalam proses pembuatan layang-layang.


Irwan Tanjung juga menjelaskan bermain layang-layang harus di tanah lapang. Jangan di dekat pemukiman yang banyak kabel listrik, apalagi di daerah padat yang dapat mengganggu ketertiban. 



Dengan agenda peresmian persatuan pelayang Sumbar juga bisa melatih kreatifitas anak Nagari dan menumbuhkan semangat satu hoby yakni pecinta layang-layang tradisional. Ujar Irwan Tanjung yang didampingi oleh humas PPS Abi Florist. (Heri