![]() |
Gubernur Sumbar, Mahyeldi dan jajaran beserta BPJN meninjau progres perbaikan jalan nasional di Lembah Anai yang hancur usai banjir bandang lahar dingin. |
Padang - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, memperkirakan bahwa dampak banjir bandang di daerah tersebut, khususnya merusaknya sejumlah infrastruktur seperti jalan nasional di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, akan mengakibatkan kerugian ekonomi mencapai Rp50 miliar per hari.
Menurutnya, kerusakan pada jalan nasional tersebut telah mengganggu aktivitas ekonomi di Sumatera Barat, terutama menghambat pergerakan barang dan jasa. Sebagai contoh, sebagian besar tempat usaha di sepanjang jalan dari Padang Panjang hingga Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, terpaksa tutup karena minimnya aktivitas pembelian.
Transaksi jual beli yang biasanya terjadi antara pedagang dan pengendara yang melintasi jalur tersebut juga terganggu. Selain itu, aktivitas usaha lain seperti pengiriman bahan baku semen dari PT Semen Padang, serta distribusi bahan kebutuhan pokok dan sayur-mayur dari Padang ke berbagai provinsi tetangga juga terhambat.
Kondisi ini semakin diperparah dengan terjadinya longsor di jalur alternatif melalui Sitinjau Lauik, yang mengakibatkan kemacetan parah dan mengganggu mobilitas barang. Jumlah kendaraan yang harus menggunakan jalur alternatif tersebut meningkat secara signifikan, terutama kendaraan angkutan barang.
Meskipun perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp50 miliar per hari, Mahyeldi berharap bahwa perbaikan jalan utama di Lembah Anai dapat segera diselesaikan. Sebelumnya, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat telah memperkirakan bahwa perbaikan jalan nasional tersebut akan selesai pada tanggal 21 Juli 2024.(des)