Sejak 2021, Transaksi QRIS Mencapai 4,47 Miliar, BI Optimalkan Pembayaran Digital -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Sejak 2021, Transaksi QRIS Mencapai 4,47 Miliar, BI Optimalkan Pembayaran Digital

Kamis, 13 Juni 2024

Transaksi QRIS dari 2021 sampai Kuartal I-2024.


Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai 4,47 miliar dengan nilai total Rp459,4 triliun sejak 2021 hingga kuartal I-2024.


Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita, menyatakan bahwa peningkatan ini sejalan dengan peluncuran QRIS pertama kali pada 17 Agustus 2019 dan penerapannya secara efektif nasional mulai 1 Januari 2020.


"Sistem pembayaran digital di Indonesia diharapkan terus menguat karena memberikan dampak positif bagi perekonomian. Hal ini terlihat dari volume transaksi QRIS yang mencapai Rp459,4 triliun pada tahun 2023," ujar Diana dalam acara Dialog Inspiratif AstraPay, Kamis (13/6/2024).


Menurut Diana, BI telah melakukan berbagai inisiatif untuk memajukan sistem pembayaran digital melalui optimalisasi QRIS di Indonesia.


Salah satu manfaat yang sudah bisa dirasakan adalah transaksi menggunakan QRIS kini dapat dilakukan lintas negara, seperti di Malaysia, Thailand, dan terbaru di Singapura.


“Dengan pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital saat ini, literasi keuangan digital menjadi tantangan yang harus diatasi. Literasi ini sangat penting agar masyarakat memahami manfaat serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem pembayaran digital. Tanpa pemahaman yang cukup, masyarakat rentan terhadap penipuan, penyalahgunaan data, dan masalah keamanan lainnya,” jelas Diana.


Diana juga menambahkan bahwa saat ini masih ada kesenjangan antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.


“Rendahnya tingkat literasi ini membutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan di masa depan,” tambah Diana.


Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo telah mengarahkan kebijakan sistem pembayaran melalui peningkatan literasi digital serta manajemen risiko bagi penyelenggara dan masyarakat.(BY)