. |
Roni Nazra memulai pemaparannya dengan mengungkapkan data mengejutkan bahwa sekitar 4 juta lebih masyarakat Sumatera Barat terlibat dalam pinjaman online. Menurutnya, angka ini mencerminkan tingginya risiko yang dihadapi oleh masyarakat, terutama generasi muda, yang kurang memahami literasi finansial. Ia menegaskan bahwa pinjaman online, meski terlihat mudah dan cepat, sering kali menjerat penggunanya dalam lingkaran utang yang sulit diatasi.
Lebih lanjut, Roni juga menyoroti maraknya judi online yang kini banyak terselubung dalam bentuk game online. “Modus judi online sangat beragam, dan sering kali dibungkus dalam bentuk yang tampak tidak berbahaya, seperti game online atau bujukan melalui iklan di media sosial,” ujarnya. Ia memperingatkan para mahasiswa agar tidak sekali-kali mencoba terlibat dalam judi online, karena dampaknya tidak hanya merusak kondisi finansial, tetapi juga kesehatan psikologis.
“Judi online adalah lingkaran setan yang sangat sulit keluar jika sudah terjebak. Banyak orang yang awalnya hanya mencoba-coba, tapi akhirnya terjerumus dan mengalami kerugian besar,” tambah Roni. Peringatan ini disampaikan dengan tegas di hadapan ratusan mahasiswa baru, yang diharapkan dapat lebih waspada terhadap jebakan-jebakan finansial tersebut.
Selain membahas pinjaman dan judi online, Kepala OJK Padang juga menyampaikan materi mengenai investasi, khususnya saham dan cryptocurrency, yang kini semakin populer di kalangan anak muda. Roni menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang risiko yang melekat pada investasi semacam ini. Ia mengingatkan bahwa meski investasi dapat memberikan keuntungan besar, namun tanpa pengetahuan yang cukup, risiko kerugian juga sangat tinggi.
Pemaparan mengenai investasi ini memicu antusiasme mahasiswa, yang kemudian bertanya tentang berbagai topik terkait, seperti investasi saham, cryptocurrency, hingga aplikasi investasi yang sedang tren. Diskusi yang berlangsung menunjukkan betapa pentingnya literasi finansial bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Kegiatan PKKMB UNP 2024 yang diisi dengan materi literasi finansial ini diharapkan dapat membekali mahasiswa baru dengan pengetahuan yang cukup untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak. UNP bersama OJK Padang berharap, melalui edukasi ini, mahasiswa dapat terhindar dari jebakan-jebakan finansial yang semakin marak dan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab di masa depan.
Diketahui PKKMB UNP diikuti oleh 12.023 Mahasiswa baru yang terbagi dalam empat gugus. Setiap gugusnya akan dilaksanakan dalam dua hari. Gugus I PKKMB UNP telah digelar sejak kemarin Senin (12/8/2024) dan berlangsung hingga hari ini Selasa. Besok, Rabu (14/8/2024) pelaksanaan PKKMB UNP dilanjutkan dengan gugus II. (Nis/Utr/Hms/Unp)