RAPBN 2025, Pendapatan Negara Rp2.996,9 Triliun, Defisit Rp616,2 Triliun, dan Prioritas Pembangunan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

RAPBN 2025, Pendapatan Negara Rp2.996,9 Triliun, Defisit Rp616,2 Triliun, dan Prioritas Pembangunan

Sabtu, 17 Agustus 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Siapkan APBN Prabowo.


Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menguraikan rincian RAPBN 2025 yang akan diterapkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. RAPBN 2025 disusun pada masa transisi dengan mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian global, kinerja fiskal, serta program prioritas Presiden Terpilih.


"Tahun 2025, risiko lingkungan global masih penuh ketidakpastian akibat berbagai faktor seperti ketegangan geopolitik yang meningkat, dampak perubahan iklim, teknologi dan AI, serta penuaan demografi di banyak negara maju yang memengaruhi perekonomian global dan nasional," tulis Sri Mulyani di Instagramnya pada Sabtu (17/8/2024).


Dalam rancangan RAPBN TA 2025, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.996,9 triliun, belanja negara Rp3.613,1 triliun, dan defisit APBN Rp616,2 triliun (2,53% terhadap PDB).


"Meskipun begitu, kinerja #APBNKiTa tetap terjaga dengan baik dan menjadi fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan, penguatan, dan akselerasi dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang juga merupakan program prioritas Presiden Terpilih," ujarnya.


RAPBN 2025 dirancang untuk mendukung agenda prioritas pembangunan, seperti peningkatan kualitas SDM dengan anggaran Pendidikan sebesar Rp722,6 triliun, Perlindungan Sosial Rp504,7 triliun, infrastruktur Rp400,3 triliun, Kesehatan Rp197,8 triliun, Ketahanan Pangan Rp124,4 triliun, serta Hukum dan Hankam Rp372,3 triliun.


Selain itu, RAPBN 2025 juga mendukung program Makanan Bergizi Gratis dengan alokasi Rp71 triliun untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia, serta Revitalisasi Sekolah dengan anggaran Rp20,3 triliun untuk meningkatkan kualitas pendidikan, keduanya merupakan program prioritas Presiden Terpilih.


"APBN akan terus dijaga agar tetap kredibel, akuntabel, sehat, dan berkelanjutan untuk terus menjadi instrumen andalan dalam menghadapi berbagai tantangan," tambahnya.(BY)