RAPBN 2025 Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2% dengan Nilai Tukar Rupiah Rp16.100 -->

Iklan Muba

RAPBN 2025 Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,2% dengan Nilai Tukar Rupiah Rp16.100

Minggu, 18 Agustus 2024

Perbandingan Strategi Ekonomi Jokowi dan Prabowo di RAPBN 2025


Jakarta - Terdapat perbedaan antara APBN era Presiden Jokowi dengan Rancangan APBN (RAPBN) 2025 yang diajukan oleh Prabowo Subianto. Perbedaan ini terlihat dalam berbagai aspek, mulai dari pergerakan nilai tukar Rupiah hingga target lifting migas.


Meskipun pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tetap stabil di atas 5% oleh kedua pemimpin, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Namun, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam RAPBN 2025 yang diajukan oleh Prabowo Subianto.


Salah satu perbedaan yang mencolok adalah target nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Di era Jokowi, nilai tukar Rupiah ditargetkan sebesar Rp15.000 per USD, sementara dalam RAPBN 2025, Prabowo menargetkan nilai tukar Rupiah sebesar Rp16.100 per USD.


Selain itu, terdapat perubahan dalam target lifting migas. Di era Jokowi, lifting minyak ditetapkan sebesar 635 ribu barel per hari, namun dalam RAPBN 2025 Prabowo, target tersebut diturunkan menjadi 600 ribu barel per hari.


Berikut perbandingan asumsi makro ekonomi antara APBN Jokowi dan RAPBN Prabowo:


Asumsi Makro Jokowi:


Pertumbuhan ekonomi: 5,2%

Inflasi: 2,8%

Nilai tukar Rupiah: Rp15.000 per USD

Suku bunga SBN 10 tahun: 6,7%

Harga minyak dunia (ICP): USD82 per barel

Lifting minyak: 635 ribu barel per hari

Lifting gas: 1,033 juta barel setara minyak per hari

Asumsi Makro Prabowo:


Pertumbuhan ekonomi: 5,2%

Inflasi: 2,5%

Nilai tukar Rupiah: Rp16.100 per USD

Suku bunga SBN 10 tahun: 7,1%

Harga minyak mentah Indonesia (ICP): USD82 per barel

Lifting minyak: 600 ribu barel per hari

Lifting gas: 1,005 juta barel setara minyak per hari

Pendapatan Negara:


Jokowi:


Total pendapatan negara: Rp2.802,3 triliun

Penerimaan perpajakan: Rp2.309,9 triliun

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp492 triliun

Prabowo:


Total pendapatan negara: Rp2.996,9 triliun

Penerimaan perpajakan: Rp2.490,9 triliun

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP): Rp505,4 triliun

Belanja Negara:


Jokowi:


Total belanja negara: Rp3.325,1 triliun

Belanja pemerintah pusat: Rp2.467,5 triliun

Transfer ke daerah: Rp857,6 triliun

Prabowo:


Total belanja negara: Rp3.613,1 triliun

Belanja pemerintah pusat: Rp2.693,2 triliun

Transfer ke daerah: Rp919,9 triliun.(BY)