Mukhlis Sabri, peternak kambing Peranakan etawa dari Padang Panjang. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Usaha peternakan kambing Peranakan Etawa (PE) tak hanya sukses dilakukan peternak di Pulau Jawa saja. Asalkan ulet dan telaten, maka budidaya kambing PE bisa meraih hasil yang maksimal, di manapun tempatnya.
Seperti yang dilakukan Mukhlis Sabri (38) warga Kelurahan Tanah Pak Lambik, Kecamatan Padang Panjang Timur yang juga berhasil mengembangkan peternakan kambing PE di pekarangan rumahnya.
Mbeek…mbeekk…mbeekkk...suara kambing PE saling bersahutan kala Ari (sapaan akrabnya-red) membawakan pakan untuk ternak yang berlokasi di belakang rumahnya sore itu.
Ampas tahu bercampur rumput campuran yang diambil dari beberapa lahan yang ada itu, kemudian diberikan ke puluhan ekor kambing PE miliknya.
”Ari Farm berdiri akhir 2017. Awalnya punya satu ekor Kambing Manggala. Pada 2018 kita beli tiga ekor indukan Jawa Randu tanpa pejantan dan masih menumpang silangan dengan jantan PE ke kandang teman,” katanya berbincang- berbincang Jumat (27/9).
Pada Juli 2019, Ari membeli pejantan pertama yang diberi nama Gendut serta dua ekor indukan PE yang kemudian berhasil melahirkan anakan dengan PE grade 1.
Meski memulai dari dasar secara mandiri, Ari tidak begitu menemukan kesulitan dalam proses pengembangan peternakan kambing PE miliknya.
Berbekal ketekunan dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia terus menimba ilmu dari berbagai sumber tentang cara beternak kambing PE yang baik dan benar.
Menurutnya, kambing PE hingga kini masih menjadi kambing unggulan. Selain mempunyai postur besar, kambing tersebut juga menghasilkan susu. Lebih unggul lagi, kambing PE juga jenis kambing hias atau kontes.
“Saat ini kita ada 33 ekor kambing PE. Empat ekor dari mereka ada yang produktif menghasilkan susu setiap hari kisaran 5-6 liter. Setiap minggunya bisa mencapai 35 liter. Susu didistribusikan ke beberapa wilayah di antaranya Solok, Padang dan Bukittinggi,” katanya.
Ari menyebutkan, ia juga aktif mengikuti kegiatan kontes ternak secara mandiri yang digelar di beberapa wilayah. Baik di Sumatra Barat maupun luar dan berhasil menjadi jawara pada ajang-ajang tersebut.
Perestasi yang berhasil ia raih pada ajang kontes yang telah diikuti di antaranya, harapan 1 untuk Betina PE Kelas A dan Ekstrem dengan Bobot 87,5 kg pada acara Penggiat Kambing Seni di Solok. Juara 1 untuk Kelas Jantan Cross Boer Dewasa dan Harapan 1 untuk Jantan Kelas D pada acara Kontes Kambing di Kampar Kiri Tengah (KKT).
“Kita juga ikut pada pengukuran sekaligus penilaian kambing jantan PE dan kambing betina PE untuk Kategori I.1 dan I.2 pada PENAS di Padang. Juga menjadi lokasi kunjungan bagi kegiatan studi tiru dari Dinas Pertanian Mandailing Natal,” sebutnya.
Untuk Expo Kontes Ternak 2024 Peringatan Hari Bakti Peternakan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat yang akan digelar di Payakumbuh Oktober mendatang, ia juga akan berpartisipasi membawa nama Kota Padang Panjang.
“Untuk expo ini kita akan turun di tiga kelas. Di antaranya Kelas Eksibisi Kambing Ekstrem, Kelas Kambing Hias, Kelas I.1 - I.2 Betina PE yang mana kita berpeluang untuk mendapatkan Podium (1/2/3),” jelasnya.
Ari berharap ke depan akan lebih banyak lagi bermunculan peternak kambing PE yang di Padang Panjang. Sehingga menjadikan kota ini sebagai salah satu tempat pembelajaran bagi orang luar cara beternak kambing PE. (*/syam)