. |
Padang, fajarsumbar.com - Faktor keturunan dapat menjadi salah satu penyebab utama kanker. Keluarga yang memiliki riwayat berisiko lebih tinggi untuk ke keturunan
"Jika ada anggota keluarga dekat yang didiagnosis dengan kanker, penting untuk melakukan pemeriksaan genetik untuk mengetahui risiko yang mungkin ada," ujarnya.
Penegasan itu disampaikan Teguh Putra Reza dari Yayasan Peduli Kanker Indonesia (YPKI) saat menjadi narasumber pada kegiatan PWI Sumbar peduli kesehatan, penyuluhan kanker dan tumor di Youth Center, Padang, Sabtu 21 September 2024.
Menurut Teguh, ada beberapa jenis kanker, seperti. Seperti kanker payudara dan kanker usus besar, memiliki hubungan kuat dengan faktor keturunan. Deteksi dini dan pemantauan secara rutin sangat disarankan bagi mereka yang berisiko.
"Kami mendorong masyarakat untuk memahami pentingnya pemeriksaan genetik, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker. Pengetahuan tentang risiko ini bisa menjadi langkah awal untuk pencegahan dan deteksi dini," ujarnya.
Pemeriksaan genetik tidak hanya membantu mengetahui risiko, tetapi juga dapat memberikan informasi berharga untuk pilihan pencegahan yang lebih tepat.
"Dengan mengetahui gen yang berisiko, individu bisa mengambil langkah-langkah seperti perubahan gaya hidup atau lebih sering melakukan skrining," tambah Teguh.
YPKI juga menekankan pentingnya edukasi tentang kanker dan faktor risikonya. "Masyarakat perlu diberi informasi yang jelas mengenai apa yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker," tambahnya.
Upaya ini sangat penting, mengingat banyak orang masih kurang sadar akan risiko kanker yang diwariskan. Keterlibatan komunitas dan penyuluhan di tingkat lokal dapat meningkatkan kesadaran ini.
Teguh juga menyebutkan bahwa keluarga yang memiliki riwayat kanker harus berkolaborasi dengan tenaga medis untuk merencanakan strategi pencegahan yang sesuai.
Selain faktor keturunan, ada juga banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap kanker, seperti lingkungan, pola makan, dan gaya hidup. Oleh karena itu, pendekatan holistik terhadap pencegahan sangat penting. (ab)