Pasukan darat Israel bersiap serbu Lebanon. |
Jakarta - Israel sedang mempertimbangkan untuk melakukan invasi darat ke selatan Lebanon, dalam upaya memburu milisi Hizbullah yang dianggap sebagai perpanjangan tangan Iran. Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan langkah-langkah tersebut.
Saat ini, Israel telah mengerahkan dua brigade cadangan dan divisi pembom ke Lebanon untuk melanjutkan serangan yang telah berlangsung selama tiga hari. Halevi mengingatkan para personel militer untuk bersiap memasuki wilayah musuh dan desa yang telah disiapkan oleh Hizbullah sebagai basis operasional mereka.
“(Hizbullah) telah memperluas kemampuan serangnya, dan hari ini mereka akan merasakan dampak balasan yang kuat. Bersiaplah,” tambah Halevi.
Sebelumnya, Israel telah memanggil dua brigade cadangan ke utara untuk terus berperang melawan Hizbullah dan mengizinkan ribuan warga yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam sebuah video singkat, mengulangi janjinya untuk memastikan keamanan warga Israel yang tinggal di wilayah utara. Ia juga menegaskan bahwa Hizbullah akan mendapatkan balasan yang sangat menyakitkan.
"Saya tidak akan membahas detailnya, tetapi kami berkomitmen untuk mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan selamat," ujar Netanyahu.
Serangan Israel di Lebanon selatan telah menewaskan ratusan orang dalam waktu tiga hari. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sekitar 615 orang telah tewas dan lebih dari 2.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Aksi militer Israel di Lebanon ini mendapat kecaman dari berbagai negara, termasuk di kawasan Timur Tengah dan Asia Timur seperti China. Indonesia juga mengecam tindakan kekerasan Israel di selatan Lebanon, sementara Prancis menyerukan rapat darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas situasi yang tengah berlangsung di Lebanon. (des*)