Mongolia Abaikan Perintah ICC, Sambut Hangat Putin -->

Iklan Atas

Mongolia Abaikan Perintah ICC, Sambut Hangat Putin

Kamis, 05 September 2024

Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh (kiri) menyambut hangat kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Jakarta - Mongolia, sebagai negara anggota Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC), memilih untuk tidak mematuhi perintah ICC terkait penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Sebaliknya, Mongolia malah menyambut Putin dengan penuh hormat dalam kunjungan kenegaraannya. Putin tiba di ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar, pada Senin (2/9), dan disambut secara resmi oleh Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh pada Selasa (3/9) di Alun-Alun Genghis Khan, juga dikenal sebagai Alun-Alun Sukhbaatar.


Putin memberikan pujian atas sambutan hangat yang diberikan Mongolia, menyatakan bahwa Rusia dan Mongolia memiliki hubungan yang erat dalam berbagai isu internasional.


ICC sebelumnya mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Putin terkait dugaan keterlibatannya dalam invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Sesuai kewajiban, semua negara anggota ICC diharapkan untuk menjalankan perintah tersebut jika buronan ICC berkunjung ke negara mereka. Namun, Mongolia memilih untuk tidak mengikuti perintah tersebut.


Kemarahan Ukraina terhadap keputusan Mongolia terlihat jelas. Jaksa Agung Ukraina, Andriy Kostin, melalui akun X, mengkritik Mongolia yang dianggapnya menggunakan situasi ini untuk kepentingan politiknya.


"Putin mempermalukan Mongolia dengan memanfaatkan negara itu sebagai alat tawar-menawar dalam politik internasional," ujar Kostin.


Juru bicara Uni Eropa juga menyayangkan sikap Mongolia yang dianggap melanggar kewajiban sebagai anggota ICC di bawah Statuta Roma. (des)