Lahan Sawit Terbesar di Dunia |
Jakarta - Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) melaporkan pertumbuhan aset yang signifikan. Antara tahun 2020 dan 2024, aset perusahaan meningkat sebesar 15,6%.
Pada tahun 2020, total aset PTPN Group tercatat sebesar Rp131,6 triliun. Selanjutnya, pada tahun 2021, aset meningkat menjadi Rp144,6 triliun, dan terus naik menjadi Rp149,2 triliun pada tahun 2022.
Meskipun pada tahun 2023 terjadi penurunan aset menjadi Rp143,9 triliun, namun pada semester I tahun 2024, aset kembali meningkat menjadi Rp152,2 triliun.
Kenaikan aset ini didorong oleh transformasi yang berfokus pada peningkatan efisiensi di berbagai aspek dan produktivitas. Perlu dicatat bahwa Holding Perkebunan ini, melalui PalmCo, memiliki lahan sawit terbesar di dunia.
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa transformasi yang dilakukan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.
“Kami yakin bahwa dengan fokus pada produktivitas dan inovasi, kami dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan. PTPN Group akan terus berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).
Selain itu, PTPN Group tetap menerapkan praktik berkelanjutan dalam operasionalnya. Perusahaan ini telah mengadopsi prinsip keberlanjutan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Inisiatif ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk menjadi pelopor dalam industri perkebunan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Pihaknya optimis untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas dari dedikasi seluruh insan perkebunan dan manajemen yang terus berupaya untuk memajukan perusahaan di masa depan,” tutupnya.(BY)