China Naikkan Usia Pensiun Pekerja. |
Jakarta – China berencana untuk menaikkan usia pensiun sebagai bagian dari reformasi untuk mengatasi tantangan ekonomi akibat menurunnya angkatan kerja. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperbarui undang-undang yang telah berlaku selama puluhan tahun.
Reformasi ini dianggap mendesak karena harapan hidup di China telah meningkat menjadi 78 tahun pada 2021, naik dari sekitar 44 tahun pada 1960, dan diperkirakan akan melebihi 80 tahun pada 2050. Sementara itu, jumlah pekerja yang dapat mendukung populasi lansia semakin menurun.
Usia pensiun untuk laki-laki akan dinaikkan dari 60 tahun menjadi 63 tahun. Untuk perempuan pekerja kantoran, usia pensiun akan diperpanjang dari 55 tahun menjadi 58 tahun, sedangkan untuk perempuan pekerja pabrik, usia pensiun akan disesuaikan dari 50 tahun menjadi 55 tahun.
Perubahan ini dijadwalkan berlaku mulai 1 Januari 2025, sebagaimana dilaporkan oleh VOA Indonesia, Sabtu (14/9/2024).
Dengan memperpanjang masa kerja, diharapkan tekanan pada anggaran pensiun dapat berkurang, mengingat banyak provinsi di China yang menghadapi defisit besar dalam anggaran pensiun mereka.
Namun, penundaan pembayaran pensiun dan kewajiban untuk bekerja lebih lama mungkin tidak diterima dengan baik oleh seluruh masyarakat.
Xinhua melaporkan bahwa anggota parlemen China membahas topik ini pada 10 September. Rencana ini mendapatkan tanggapan dari ratusan ribu orang di media sosial, dengan banyak yang khawatir tentang jumlah pencari kerja yang semakin besar dan terbatasnya lowongan pekerjaan.
Xiujian Peng, Peneliti Senior di Pusat Studi Kebijakan Universitas Victoria Australia, menyatakan bahwa dengan menaikkan usia pensiun, pemerintah dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan mengurangi dampak negatif dari penuaan populasi.
“Pemerintah harus mengambil langkah-langkah ini. Jika populasi terus menyusut, penurunan angkatan kerja akan semakin cepat dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Xing Zhaopeng, Ahli Strategi Senior China di Bank Australia ANZ, menambahkan bahwa langkah ini kemungkinan tidak akan berdampak pada ekonomi dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, langkah ini akan membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja dan menjaga pertumbuhan produktivitas yang stabil.(BY)