![]() |
Sebuah slogan "Dari Desa untuk Dunia" Di Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang. |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Perjalanan 10 tahun keberadaan Desa Wisata Kubu Gadang di Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kubu Gadang menggelar Desa Wisata Fair pertama di Indonesia.
Dibuka gubernur diwakili Plh. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sumbar, Yozar Wardi Usama Putra, M.Hut, Desa Wisata Fair berlangsung Jumat (25/10) sampai Mingggu (27/10)
Turut hadir, Penjabat (PJ) Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Drs. Rinto Taufik Simbolon, Ketua DPRD, Imbral, S.E, Forkopimda, pejabat terkait dan undangan lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di antaranya bimtek desa wisata, talkshow dengan keynote speaker dari Kemenparekraf. Ada pula kompetisi seperti reels Instagram, class of champions desa wisata dan foto terkeren.
Selanjutnya, workshop membatik, pameran desa wisata, pertunjukan seni, fashion show, spesial performance dari pelaku-pelaku seni dan kegiatan lainnya.
Sonny dalam sambutannya menyampaikan, Desa Wisata Kubu Gadang bukan hanya kebanggaan Kota Padang Panjang melainkan Sumatra Barat. Kubu Gadang beberapa waktu lalu mewakili Sumbar menghadiri iven nasional di Jakarta.
Kata Sonny, Kubu Gadang dirintis dengan semangat yang kuat oleh berbagai elemen masyarakatnya. Iven yang diselenggarakan di desa ini selaras dengan Padang Panjang yang bergerak menuju kota iven.
“Padang Panjang bergerak menuju kota iven. Bertujuan menggerakkan perekonomian masyarakat. Desa Wisata Fair menjadi momentum yang sangat baik, membangkitkan kearifan lokal yang perlu dilestarikan,” ucapnya.
Sementara itu, Rinto Taufik Simbolon mengutarakan, sektor wisata memiliki potensi besar menunjang perekonomian. Bahkan menjadi sektor yang cepat pulih setelah pandemi Covid-19. Diperkirakan perputaran ekonomi dari sektor ini di Sumbar mencapai sekitar Rp10 triliun setelah Covid-19.
Menurutnya, pariwisata mampu memperluas lapangan kerja dan menambah pendapatan daerah. Potensi desa wisata bukan hanya sebagai tempat berkreasi melainkan penggerak ekonomi lokal serta ajang promosi budaya.
Tahun 2024, sebutnya, sebanyak 338 desa wisata di Sumbar terdaftar dalam jaringan desa wisata nasional. Tiga di antaranya merupakan yang terbaik di tingkat nasional.
Ketua Penyelenggara Desa Wisata Fair, Yuliza Zen menyebutkan, kegiatan itu merupakan wujud rasa syukur dan kebahagiaan atas konsistensi 10 tahun Desa Wisata Kubu Gadang.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak seperti Pemko, Kemenparekraf yang beberapa waktu lalu menyerahkan bantuan Rp120 juta untuk pengembangan desa wisata ini. Lalu bantuan perlengkapan sound system senilai Rp200 juta dari Bank Nagari. (syam)