Medekatkan Kebutuhan dengan Masyarakat |
Payakumbuh, fajarsumbar.com - Sudah tahukah masyarakat Payakumbuh dan Lima Puluh Kota ada Pasar Pagi Offline di Jalan Singa Harau, Gang Syekh Ahmad RT 2 / RW 1, Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan.
Pasar Pagi Offline itulah nama yang dilahirkan oleh kaum ibu rumah tangga yang hobi berdagang di gang ini. Pasar pagi offline ini menyediakan kebutuhan dapur, sembako, kuliner tradisional balai panjang. Kegiatan transaksi jual mulai pukul 05:30 WIB, pagi.
Sebagai gambaran, pasar pagi offline ini lqhir dari kesamaan persepsi peningkatan perekonomian keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang berlokasi di pinggir jalan. Transaksi tidak mengganggu kelancaran arus, karena memanfaatkan ruang kosong halaman rumah, serta dekat dengan perumahan penduduk. Ada sekitar 30 IRT yang berjualan di gang ini. suasana pagi hari sejuk dan menyenangkan.
Doni Saputra selaku ketua lpm kelurahan Balai Panjang menjelaskan bahwa pasar pagi offline merupakan pengaplikasian aspirasi masyarakat, dalam rangka mengefektifkan kaum IRT yang keseharian hanya di rumah.
Walau di rumah, kaum ibu juga bisa membantu menambah nafkah keluarga. Berkali-kali rapat dan rembug kita fasilitasi bersama perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat. Sehingga lahirlah pembentukan kepengurusan dan pemberian nama,"terang doni didampingi Dt Rajo Nan Pulai.
Disebutkan doni, sang penggemar kerajinan logam ini. Irt memodali sendiri dagangan mereka. Di lokasi tersebut berbagai kebutuhan mulai tersedia, seperti peralatan sumur, dapur, sembako, kuliner, ukm. Kedepannya akan terus dikembangkan.
Di pasar pagi offline ini ada kambeh, karupuak ubi, lapek, goreng pisang, bore, bawang, lado, ikan basah dan kering. Kalau tidak percaya silahkan mampir dan berbelanja,"terangnya.
Terkait keberadaan pasar pagi offline ini, fajarsumbar.com mencoba mewawancarai Kepala Dinas pasar, Koperasi dan ukm, M. Faizal.
"Untuk kita ketahui, lokasi ini belum bisa kita sebut pasar. Meski aktifitas transaksi keuangan sudah berlangsung sekitar 2 bulan disini. Dan kita sangat mengapresiasi kreatifitas masalah. Inilah sebuah inovasi baru, yang lahir dari warga. Kita selaku pemerintah wajib menghargai dan memberikan dukungan sampai kedepannya,"terang Faisal, Rabu (16/10/2024) pagi.
Dengan adanya pasar pagi offline, imbuhnya. Berbagai kebutuhan masyarakat Balai Panjang dan sekitarnya bisa didapatkan disini. Tidak jauh lagi ke pasar tradisional Ibuah, atas menunggu gerobak sayur lewat. Harga jual pun sama dengan di pasar Ibuah. Mereka berbelanja langsung dengan grosir. Bukti kebersamaan, dan keinginan untuk maju bersama. Dan semangat ini mesti dijaga dan pertahankan.
"Keberadaan pasar pagi offline ini sudah kita resmikan. Kepengurusan sudah lengkap. Didukung pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat, serta masyarakat pun merestuinya. Kami yakin, jika kompak akan maju. Yang belum terlihat adalah hasil kerajinan warga, seperti tenun, kerajinan dan lainnya,"ungkapnya.
"Mari belanja ke Balai Panjang, mengembangkan ekonomi mikro untuk membantu pengentasan kemiskinan dan mengendalikan inflasi. Kami berpesan, tradisi menjaga lokasi ini bebas dari sampah, agar diperhatikan. Jangan sampai abaikan sampah, bisa berdampak kurang baik. Mari kita pilih pilah sampah sesuai kelompoknya,"pesan Faizal pagi ini.(ul)
Pasar Pagi Offline itulah nama yang dilahirkan oleh kaum ibu rumah tangga yang hobi berdagang di gang ini. Pasar pagi offline ini menyediakan kebutuhan dapur, sembako, kuliner tradisional balai panjang. Kegiatan transaksi jual mulai pukul 05:30 WIB, pagi.
Sebagai gambaran, pasar pagi offline ini lqhir dari kesamaan persepsi peningkatan perekonomian keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang berlokasi di pinggir jalan. Transaksi tidak mengganggu kelancaran arus, karena memanfaatkan ruang kosong halaman rumah, serta dekat dengan perumahan penduduk. Ada sekitar 30 IRT yang berjualan di gang ini. suasana pagi hari sejuk dan menyenangkan.
Doni Saputra selaku ketua lpm kelurahan Balai Panjang menjelaskan bahwa pasar pagi offline merupakan pengaplikasian aspirasi masyarakat, dalam rangka mengefektifkan kaum IRT yang keseharian hanya di rumah.
Walau di rumah, kaum ibu juga bisa membantu menambah nafkah keluarga. Berkali-kali rapat dan rembug kita fasilitasi bersama perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat. Sehingga lahirlah pembentukan kepengurusan dan pemberian nama,"terang doni didampingi Dt Rajo Nan Pulai.
Disebutkan doni, sang penggemar kerajinan logam ini. Irt memodali sendiri dagangan mereka. Di lokasi tersebut berbagai kebutuhan mulai tersedia, seperti peralatan sumur, dapur, sembako, kuliner, ukm. Kedepannya akan terus dikembangkan.
Di pasar pagi offline ini ada kambeh, karupuak ubi, lapek, goreng pisang, bore, bawang, lado, ikan basah dan kering. Kalau tidak percaya silahkan mampir dan berbelanja,"terangnya.
Terkait keberadaan pasar pagi offline ini, fajarsumbar.com mencoba mewawancarai Kepala Dinas pasar, Koperasi dan ukm, M. Faizal.
"Untuk kita ketahui, lokasi ini belum bisa kita sebut pasar. Meski aktifitas transaksi keuangan sudah berlangsung sekitar 2 bulan disini. Dan kita sangat mengapresiasi kreatifitas masalah. Inilah sebuah inovasi baru, yang lahir dari warga. Kita selaku pemerintah wajib menghargai dan memberikan dukungan sampai kedepannya,"terang Faisal, Rabu (16/10/2024) pagi.
Dengan adanya pasar pagi offline, imbuhnya. Berbagai kebutuhan masyarakat Balai Panjang dan sekitarnya bisa didapatkan disini. Tidak jauh lagi ke pasar tradisional Ibuah, atas menunggu gerobak sayur lewat. Harga jual pun sama dengan di pasar Ibuah. Mereka berbelanja langsung dengan grosir. Bukti kebersamaan, dan keinginan untuk maju bersama. Dan semangat ini mesti dijaga dan pertahankan.
"Keberadaan pasar pagi offline ini sudah kita resmikan. Kepengurusan sudah lengkap. Didukung pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat, serta masyarakat pun merestuinya. Kami yakin, jika kompak akan maju. Yang belum terlihat adalah hasil kerajinan warga, seperti tenun, kerajinan dan lainnya,"ungkapnya.
"Mari belanja ke Balai Panjang, mengembangkan ekonomi mikro untuk membantu pengentasan kemiskinan dan mengendalikan inflasi. Kami berpesan, tradisi menjaga lokasi ini bebas dari sampah, agar diperhatikan. Jangan sampai abaikan sampah, bisa berdampak kurang baik. Mari kita pilih pilah sampah sesuai kelompoknya,"pesan Faizal pagi ini.(ul)