Media sosial sempat dihebohkan kabar bahwa Panglima Militer Israel Herzi Halevi tewas dalam serangan milisi Hizbullah Lebanon. |
Jakarta - Media sosial sempat diramaikan dengan berita mengenai tewasnya Panglima Militer Israel, Herzi Halevi, akibat serangan yang dilancarkan oleh milisi Hizbullah dari Lebanon.
Pada malam Minggu (13/10), Hizbullah melancarkan serangan ke sebuah pusat pelatihan militer di dekat Binyamina, yang mengakibatkan empat prajurit Israel tewas dan sekitar 60 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sejumlah akun di platform X mengabarkan bahwa jenderal tertinggi Israel itu telah tewas dalam serangan tersebut. Salah satu akun terverifikasi bahkan menyebutkan bahwa Halevi meninggal karena "serangan drone fiber-optik yang canggih".
Namun, pada Senin (14/10), Halevi muncul di hadapan publik. Ia terlihat di pusat pelatihan Brigade Golani yang menjadi lokasi serangan Hizbullah, dan membantah kabar kematiannya.
Dalam kesempatan itu, Halevi menyatakan bahwa Israel saat ini tengah berperang, sehingga serangan terhadap markas latihan tidak dapat diterima.
Siapa Herzi Halevi?
Herzi Halevi adalah panglima militer Israel ke-23 yang dilantik pada tahun 2023, menggantikan Aviv Kohavi.
Ia adalah letnan jenderal militer yang kontroversial. Pengangkatannya memicu berbagai pertanyaan, terutama karena terjadi menjelang pemilihan umum Israel.
Menurut laporan media Israel, i24 News, Halevi telah berkecimpung dalam dunia militer sejak tahun 1985, saat ia menjadi sukarelawan di Brigade Penerjun Payung. Ia menyelesaikan pendidikan perwira pada tahun 1987 dan memimpin kompi anti-tank selama operasi di selatan Lebanon.
Halevi pernah menjabat sebagai komandan kompi di komando pengintaian militer Israel, Sayeret Matkal, serta memimpin seluruh unit selama Intifada Kedua.
Setelah peristiwa tersebut, ia ditunjuk sebagai komandan brigade regional sebelum kembali ke pasukan penerjun payung sebagai komandan brigade.
Sebelum menjadi kepala staf, Halevi menjabat sebagai kepala intelijen militer pada September 2014 dan kemudian dipromosikan menjadi mayor jenderal.
Ia juga memimpin Komando Selatan Israel, yang bertanggung jawab atas operasi militer di sekitar Jalur Gaza.
Pada Juli 2021, Halevi diangkat sebagai Wakil Kepala Staf, yang menjadi langkah penting dalam karier militernya.
Akhirnya, ia diangkat sebagai kepala staf militer dan meraih pangkat Letnan Jenderal.
Pengangkatan Halevi sebagai panglima militer terjadi pada Januari 2023, di mana salah satu anggota komite persetujuan menentang penunjukannya karena berlangsung pada masa pemilu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sempat dikabarkan akan menunjuk Eyal Zamir sebagai panglima, tetapi akhirnya Halevi yang terpilih dan dilantik.(des*)