Nadia Putri Diamesti |
Padang Panjang, fajarsumbar.com - Nadia Putri Diamesti, asal Kota Padang Panjang, berhasil masuk ajang Clash of Champions (COC), yang saat ini sudah memasuki tahap 20 besar, dari 50 besar mahasiswa yang ikut dari dalam negeri maupun luar negeri.
Hal tersebut disampaikan pasangan suami istri, Dian Erhan Saputra, S.Psi dan Anjar Ani, A.Md orang tua dari Yaya (panggilan akrab Nadia), Selasa (1/10).
Menurut Dian, COC merupakan sebuah game show pendidikan yang diselenggarakan Ruangguru yang kini menjadi fenomena menarik dalam dunia pendidikan Indonesia, baik secara popularitas di masyarakat maupun dampak yang ditimbulkannya.
COC ini ajang kompetisi akademik yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, sebut saja Unair, UGM, ITB, UI, Unud, dan Binus. Bahkan, pembuat show turut mengundang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di kampus luar negeri, seperti NTU, NUS, Oxford, hingga KAIST.
"COC ini ajang debat antara mahasiswa. Yaya memang dari dulu suka debat bahkan sering memenangkan berbagai lomba tingkat nasional. Maka itu Yaya tertarik untuk ikut," katanya.
Selain itu Yaya juga memiliki hak cipta desain intervensi psikologi bersama timnya. Lolos seleksi COC yang diberikan oleh Ruangguru. Yaya saat ini bersama rekan satu timnya tergabung dalam Batch 5 yaitu Lycaa, Faisal, Maudy, Ghaza, Chindita, Nasywa, dan Ganang.
Yaya dan rekan-rekannya sama-sama kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), Yaya mahasiswa jurusan Psikologi angkatan 2021 dengan IPK 3,88.
Yaya dan rekannya ikut ajang ini karena ingin menambah wawasan dan menguji kemampuannya dari peserta lain dari sejumlah mahasiswa brilian dari belasan universitas ternama yang saling berkompetisi adu kecerdasan.
"Anak saya ingin meyakinkan dirinya dan ingin menguji kemampuannya. Sudah sejauh mana pengetahuan yang telah didapatnya. Di mana pembelajaran yang belum ia tahu, dengan ini ia akan menjadi tahu," kata ayah Yaya.
Sebelum menempuh pendidikan tinggi di UGM, Yaya sejak kecil menempuh pendidikannya di Kota Padang Panjang.
Yaya anak kedua dari lima bersaudara, dulu TK Kartika di Secata B, dan dilanjutkan di SD N 9 Guguk Malintang, SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Padang Panjang.
Ayahnya bekerja sebagai Asesor SDM di Kantor Kemenag Padang Panjang dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Mereka berdomisili di RT 23 Guguk Malintang. (syam)