Refocusing Anggaran Rp1,7 Triliun untuk Target Produksi Beras Nasional -->

Iklan Muba

Refocusing Anggaran Rp1,7 Triliun untuk Target Produksi Beras Nasional

Senin, 28 Oktober 2024

Mentan klaim sudah miliki blueprint swasembada pangan


Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyusun langkah-langkah strategis dalam cetak biru swasembada pangan yang bertujuan mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia.


Saat memaparkan program swasembada pangan dalam acara Retreat para Menteri Kabinet Merah Putih di Magelang pada Minggu (27/10/2024), Amran menjelaskan bahwa pada 2024 Kementerian Pertanian telah melakukan refocusing anggaran demi mencapai target produksi beras nasional.


Sebagai bagian dari upaya percepatan produksi pangan, pemerintah telah melakukan pengalihan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.


“Optimalisasi ini berhasil menghasilkan surplus produksi beras sebesar 1,13 juta ton dengan nilai mencapai Rp13,57 triliun. Kebijakan ini efektif meningkatkan produksi beras pada Agustus-Oktober 2024 sesuai data dari BPS,” ujarnya.


Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi juga diterapkan oleh Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Intensifikasi dilakukan dengan penggunaan benih unggul, distribusi pupuk yang optimal, dan pengadaan pompa air di beberapa sentra pangan seperti sekitar Sungai Bengawan Solo, Cimanuk, dan Brantas. Upaya optimalisasi lahan rawa seluas 360.000 hektar juga menjadi prioritas.


Ekstensifikasi, atau perluasan lahan pertanian, ditargetkan pada pembukaan sawah baru seluas 3 juta hektar di beberapa wilayah Indonesia. Di antaranya, target lahan baru meliputi Merauke sebesar 1 juta hektar, Kalimantan Tengah 500.000 hektar, Kalimantan Selatan 300.000 hektar, Sumatera Selatan 200.000 hektar, dan beberapa wilayah lain seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Aceh, dan Sumatera Utara.


Mentan Amran juga menjelaskan rencana revitalisasi bendungan baru untuk mendukung sistem irigasi yang efisien. Selain itu, petani milenial dan generasi Z dilibatkan secara aktif dalam transformasi pertanian dengan memanfaatkan potensi geografis, topografi, serta penyesuaian dengan iklim dan budaya lokal.


“Dengan menerapkan pertanian modern, diharapkan biaya produksi bisa ditekan hingga 50%, sementara produktivitas dapat meningkat hingga 100%,” jelasnya.


Mentan Amran juga memaparkan dukungan kebijakan tambahan untuk memperkuat swasembada pangan, termasuk Program Makan Siang Bergizi dan Pekarangan Pangan Bergizi yang bertujuan meningkatkan kualitas pangan masyarakat.


Selain itu, Kementan mengembangkan Program Mandiri Energi berbasis bahan bakar nabati B-50 menuju B-100 untuk sektor pertanian yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat mendukung kemandirian energi sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.


“Kementerian Pertanian dengan strategi komprehensif ini berkomitmen penuh merealisasikan swasembada pangan sebagai pondasi ketahanan nasional, agar Indonesia semakin mandiri dalam pemenuhan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(BY)