Saran Ketua LKAAM dalam Memilih Pemimpin Sawahlunto Lima Tahun ke Depan -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Saran Ketua LKAAM dalam Memilih Pemimpin Sawahlunto Lima Tahun ke Depan

Minggu, 06 Oktober 2024
Ir. H. Dahler Djamaris Datuak Pangulu Sati, M.Sc. (foto istimewa) 


Sawahlunto, fajarsumbar.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Sawahlunto 2024 bakal dihelat pada 27 November 2024 mendatang. Diketahui ada dua pasang calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang bakal bertarung untuk memimpin Sawahlunto lima tahun ke depan. 


Kedua pasangan tersebut merupakan putra putri terbaik Sawahlunto yang diusung oleh gabungan partai politik, diantaranya; pasangan nomor urut satu, Riyanda Putra dan Jeffry Hibatullah. Selanjutnya, pasangan nomor urut dua, Deri Asta dan Desni Seswinari. 


Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Sawahlunto, Ir. H. Dahler Djamaris Datuak Pangulu Sati, M.Sc dalam wawancara khusus dengan fajarsumbar.com, Minggu (6/10/2024) di Desa Kolok Nan Tuo menyarankan untuk mempedomani petuah nenek moyang Minangkabau. 


"Nenek moyang kita menyarankan untuk mancaliak contoh ka nan sudah, maambiak tuah ka nan manang, alam takambang jadi guru, sakali aia gadang sakali tapian baraliah. (Melihat contoh kepada yang sudah-sudah, mengambil tuah kepada yang menang, alam terkembang jadikan guru, sekali air besar sekali tepian beralih)," tutur Datuak Pangulu Sati. 


Itulah petuah yang selalu terpakai dalam kehidupan orang Minangkabau dan anjuran untuk selalu mencari yang terbaik dalam kehidupan.


"Setelah itu, kalau kito mancaliak, mancaliak itu kalau pandangan dakek ditukiakkan, pandangan jauh dilayangkan. (kalau kita melihat, melihat itu kalau pandangan dekat ditukikkan, pandangan jauh dilayangkan). Maksud pandangan dakek ditukiakkan, lihat kondisi Sawahlunto lima tahun terakhir ini. Kondisi saat ini masih defisit atau dalam keadaan tidak baik-baik saja," sebutnya. 


"Malahan ada info, kalau Sawahlunto masih tetap seperti ini setahun, dua tahun lagi. Maka tidak tertutup kemungkinan, Sawahlunto akan menjadi kecamatan dari satu kabupaten. Itu menukikkan pandangan dekat, kondisi real Sawahlunto," sambungnya.


Kemudian, layangkan pandangan jauh, maksudnya lihat daerah lain, apakah Sawahlunto saja yang seperti ini? 


"Contoh dekatnya, Kabupaten Dharmasraya dulu dipimpin oleh seorang anak muda 26 tahun, Sutan Riska yang diusung PDIP dan partai lain. Namun, karena Presiden Jokowi diusung pula oleh PDIP dan gabungan partai lain. Sehingga antara bupati dan presiden terjadi hubungan komunikasi yang lancar dan berakibat, apa saja yang diminta bupati, diberi oleh presiden. Karena sistem kabinet kita adalah sistem presidensial, menteri diangkat oleh presiden, sehingga Bupati Sutan Riska, ke menteri mana saja ia pergi selalu mendapatkan akses. Akhirnya Kabupaten Dharmasraya bisa berkembang pesat, adil, merata. Itulah pandangan jauh dilayangkan," ujar Datuak Pangulu Sati. 


Sementara itu, Datuak Pangulu Sati menyebut, sampai saat ini Sawahlunto masih dalam keadaan defisit, sedangkan daerah lain berkembang dengan pesat. 


"Saat kini, sakali aia gadang sakali tapian beraliah. (Sekali air besar sekali tepian beralih). Presiden sudah berganti, akan dilantik Prabowo Subianto dari Partai Gerindra dan kemarin juga telah dilantik pula Ketua MPR, Ahmad Muzani juga dari Partai Gerindra. MPR ini adalah yang akan melantik dan memberhentikan presiden. Mancaliak contoh ka nan sudah, mambiak tuah ka nan manang, alam takambang jadi guru, maka kita menginginkan Sawahlunto ke depan dipimpin oleh kader yang diusung oleh Gerindra dan gabungan partai lain," ungkapnya. 


"Harapan saya, Wali Kota yang diusung oleh Partai Gerindra dan gabungan partai lainnya, diharapkan bisa mendapatkan prioritas khusus dari presiden nanti. Sehingga apa permasalahan yang ada di Sawahlunto bisa diselesaikan dengan cepat," harapnya kemudian. 


Kalau dilihat pula saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pengalaman Datuak Pangulu Sati saat pembangunan Mega Proyek Kelok Sembilan di Kabupaten Lima Puluh Kota. 


"Siapapun kepala daerah dan anggota DPR RI yang mendapatkan prioritas khusus dari presiden, diberi kesempatan untuk membangun daerahnya. Jadi, dari hal yang demikian, Ketua LKAAM mengajak agar kita arif dengan 'Alam Takambang Jadi Guru' untuk menjatuhkan pilihan kepada yang diusung oleh partai presiden yaitu Gerindra dan gabungan partai lain (Golkar, Demokrat, NasDem, PKS) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Harapan kita agar Sawahlunto bisa tumbuh kembang dengan pesat nantinya dan seluruh masalah akan terselesaikan," pungkasnya. (ton)