![]() |
Pasar Raya Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terbakar, Jumat (8/11/2024) sore. (ist) |
Padang, fajarsumbar.com – Kebakaran dahsyat kembali terjadi di kawasan Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Jumat (8/11) sore, tepatnya di Komplek Pergudangan Nusantara Building Imam Bonjol. Api melalap sejumlah bangunan ruko di lokasi tersebut, dengan kobaran terlihat menjulang dari lantai dua.
Berdasarkan pantauan di lokasi, api awalnya terlihat menyala di lantai dua dan dengan cepat menyebar ke beberapa ruko yang berdekatan.
Sedikitnya lima ruko telah terbakar, dengan satu ruko dalam keadaan terkunci, sehingga memaksa petugas pemadam menggunakan tangga untuk mencapai titik api.
Kobaran api yang besar membuat petugas pemadam kebakaran bekerja keras. Beberapa unit armada pemadam kebakaran dikerahkan dan terlihat bergantian datang untuk berupaya memadamkan api yang semakin meluas.
Seorang warga yang menyaksikan kejadian menyebutkan bahwa bangunan yang terbakar terdiri dari beberapa toko, di antaranya Toko Buku Bukit Mas, Toko Jam Metro, Toko Saiyo, sebuah grosir kelontong, dan sebuah gudang.
Menurut saksi mata, api awalnya terlihat di antara toko buku pada lantai dua sebelum membesar dan melahap ruko di sekitarnya.
“Kobaran api mulai terlihat dari lantai dua, di area sekitar toko buku. Tidak lama kemudian, api langsung membesar dan sulit dikendalikan,” ujar saksi di lokasi.
Kondisi di lokasi cukup mencekam, dengan para pedagang dan warga sekitar berupaya menyelamatkan barang-barang dari bangunan di dekat titik api. Beberapa dari mereka tampak panik ketika api mulai mendekati toko-toko lainnya.
Petugas pemadam kebakaran masih berupaya keras mengendalikan api agar tidak semakin meluas ke ruko-ruko lain yang berjejer di lokasi tersebut.
Upaya pemadaman tidaklah mudah, mengingat cuaca panas yang menambah risiko kebakaran meluas. Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan pengamanan di area sekitar untuk mencegah warga mendekati lokasi berbahaya.
Api dapat dipadamkan beberapa saat kemudian. Belum ada laporan resmi mengenai jumlah kerugian, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (Ab)