Pos pengungsian di Hikong dan Kringa masih terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung Lewotobi. Warga segera dipindahkan. |
Jakarta - Posko pengungsian di Desa Hikong dan Desa Kringa, Flores Timur, terkena dampak hujan abu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, meskipun telah berada di luar radius aman yang direkomendasikan oleh PVMBG. Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Lukmansyah, mengungkapkan bahwa meski jarak kedua posko pengungsian ini sekitar 12 hingga 15 kilometer dari gunung, tetap terjadi hujan abu. Oleh karena itu, posko-posko ini akan dipindahkan ke Kampung Kanada di Flores Timur agar para pengungsi tidak lagi terganggu oleh abu dan pasir.
Pemerintah daerah telah menyiapkan bus untuk memindahkan para pengungsi, sementara barang-barang mereka akan diangkut menggunakan truk. Menurut data BNPB per Sabtu (9/11), tercatat sebanyak 11.445 warga mengungsi di berbagai posko di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka.
Di Kabupaten Flores Timur, pengungsi tersebar di Kecamatan Titehena sebanyak 5.838 jiwa, Kecamatan Wulanggitang 1.263 jiwa, Kecamatan Demon Pagong 302 jiwa, Kecamatan Larantuka 296 jiwa, dan Kecamatan Ile Mandiri 20 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Ilebuira ada 127 jiwa, Kecamatan Lewolema 23 jiwa, dan di Pulau Adonara 12 jiwa. Di Kabupaten Sikka sendiri terdapat 3.564 jiwa yang juga mengungsi.
Banyaknya jumlah pengungsi ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas erupsi dalam beberapa hari terakhir, serta diperluasnya zona rekomendasi sektoral menjadi 9 kilometer di arah barat daya-barat laut.
Lukmansyah menjelaskan bahwa sebagian besar kebutuhan dasar pengungsi sudah terpenuhi, terutama di posko-posko besar. Untuk mendukung kenyamanan pengungsi, kegiatan psikososial telah dilakukan, dan proses belajar-mengajar akan segera dimulai pada hari Senin mendatang, dengan persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Ia juga mengimbau agar warga bersedia mengungsi ke posko pengungsian terpusat yang telah disiapkan, demi memastikan kelayakan dan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Selain itu, Lukmansyah mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan fasilitas di posko pengungsian, terutama terkait listrik dan layanan kesehatan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PLN untuk meningkatkan kapasitas listrik dan menambah genset di tempat pengungsian. Selain itu, kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menambah stok obat-obatan, terutama untuk anak-anak," ujar Lukmansyah.(des*)