BPBD DIY Waspadai Potensi Lahar Hujan di Gunung Merapi -->

Iklan Cawako Sawahlunto

BPBD DIY Waspadai Potensi Lahar Hujan di Gunung Merapi

Jumat, 06 Desember 2024

Penampakan Gunung Merapi pascaerupsi



Yogyakarta - Curah hujan yang meningkat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memicu potensi bencana lahar hujan di kawasan Gunung Merapi. Kepala BPBD DIY, Noviar Rahmad, menyatakan bahwa volume air di puncak Gunung Merapi telah mencapai 30 juta meter kubik. Peningkatan volume air ini dipicu oleh hujan yang intens.


“Dengan curah hujan yang tinggi, volume air di puncak Merapi mencapai 30 juta meter kubik. Hal ini bisa memicu terjadinya lahar hujan,” ungkap Noviar pada Kamis (5/12/2024). Menurutnya, jika lahar hujan mencapai sungai-sungai besar di selatan Merapi, maka akan membahayakan masyarakat setempat.


“Jika lahar hujan mengalir dari hulu ke hilir, sungai-sungai yang berhulu di Merapi bisa mengalami peningkatan volume air,” jelasnya.


Namun, berdasarkan pemantauan terakhir, lahar hujan masih berada dalam ambang batas aman dan belum mengalir ke arah selatan. “Belum ada laporan korban terkait lahar hujan,” tambahnya.


Noviar juga mengungkapkan bahwa status kebencanaan di DIY saat ini masih berada dalam tahapan siaga darurat bencana hidrometeorologi, yang berdasarkan data dari BMKG. BMKG memprediksi curah hujan tinggi di wilayah ini akan berlangsung hingga Januari 2025. "Status siaga darurat ini diperpanjang dari 24 November hingga 2 Januari," ujar Noviar.


Sebelumnya, BPBD DIY memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi setelah menerima peringatan dini dari BMKG mengenai tingginya curah hujan yang diperkirakan akan berlanjut hingga Februari 2025. Noviar menjelaskan bahwa perpanjangan status ini berlaku dari 24 November hingga 2 Januari 2025.(des*)