LCGC dengan Teknologi Hybrid, Solusi Efisiensi dan Emisi Rendah di Indonesia -->

Iklan Cawako Sawahlunto

LCGC dengan Teknologi Hybrid, Solusi Efisiensi dan Emisi Rendah di Indonesia

Kamis, 05 Desember 2024
Honda Serius Pertimbangkan Brio Pakai Mesin Hybrid


Jakarta – Mobil LCGC (Low Cost Green Car) diusulkan untuk dilengkapi dengan teknologi hybrid guna mengurangi emisi gas buang. Mengingat segmen ini memiliki pangsa pasar yang besar dengan penjualan tertinggi setiap tahunnya, langkah ini dinilai tepat untuk mendukung program kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.


Salah satu mobil LCGC terpopuler di Indonesia adalah Honda Brio Satya, yang dirancang dengan konfigurasi 5 penumpang. Modelnya yang futuristik membuat mobil ini digemari oleh konsumen dan dianggap cocok jika mengadopsi teknologi hybrid.


Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk mempertimbangkan teknologi hybrid pada mobil LCGC. Namun, ada syarat utama yang harus dipenuhi agar harga mobil tetap di bawah Rp200 juta.


"Jika ada insentif tambahan, kami sebagai produsen tentu akan mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi ini ke depannya," ujar Billy saat ditemui di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.


Billy menjelaskan bahwa tujuan utama hadirnya LCGC adalah memperluas penetrasi pasar mobil di Indonesia. Segmen ini menyasar konsumen pemula atau first time buyer yang baru beralih dari sepeda motor ke mobil.


"LCGC ditujukan agar pasar kendaraan tumbuh. Sekitar 70 persen konsumen LCGC adalah pembeli pertama. Jika pembeli pertama dapat menjangkau teknologi yang lebih baik dengan efisiensi bahan bakar yang optimal, pasar akan berkembang lebih pesat," jelasnya.


Billy juga menambahkan bahwa pihaknya akan serius mempertimbangkan langkah ini jika aturan pendukung telah tersedia. "Kalau aturannya sudah ada, tentu kami akan mempelajari lebih lanjut," katanya.


Sebagai informasi, harga mobil LCGC saat ini dibatasi tidak boleh melebihi Rp200 juta. Tanpa insentif, penambahan teknologi hybrid dapat membuat harga mobil mendekati Rp300 juta. Ditambah lagi, rencana kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi 12 persen dan opsen pajak akan semakin memengaruhi harga jual kendaraan di masa depan.(BY)