Warga Australia Diimbau Waspada Demam Berdarah Saat Liburan ke Bali -->

Iklan Cawako Sawahlunto

Warga Australia Diimbau Waspada Demam Berdarah Saat Liburan ke Bali

Minggu, 08 Desember 2024

ilustrasi

Jakarta - Hubungan antara Bali dan Australia sudah dikenal sangat dekat. Namun, di tengah musim hujan ini, warga Australia diminta untuk berhati-hati jika berencana berlibur ke Bali.


Menurut laporan dari News.co.au pada Jumat (5/12), pihak berwenang di Australia mengingatkan warganya untuk lebih waspada terhadap penyakit demam berdarah, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, saat berkunjung ke Bali.


Seorang dokter dari Tropical Public Health Services Cairns mengonfirmasi bahwa dalam dua minggu terakhir, lima kasus demam berdarah dilaporkan di wilayah tersebut, semuanya terkait dengan orang-orang yang baru kembali dari Bali.


Perwakilan dari Queensland Health menjelaskan bahwa demam berdarah terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Bali, dan lebih sering ditemukan selama musim hujan, yang berlangsung dari November hingga Maret.


Pada bulan lalu, wilayah tersebut melaporkan 29 kasus demam berdarah, beberapa di antaranya terjadi di wilayah Torres dan Cape.


Meskipun sebagian besar wilayah Australia tidak memiliki nyamuk yang dapat menularkan virus dengue, kasus-kasus tetap tercatat, terutama pada orang yang baru kembali dari daerah yang terinfeksi dengue di luar negeri.


SA Health juga melaporkan peningkatan kasus demam berdarah di Australia Selatan pada orang yang baru kembali dari Indonesia. Secara keseluruhan, terdapat sembilan kasus dalam dua minggu pada awal November, dengan tiga kasus tambahan di akhir bulan tersebut.


Di Victoria, selama dua minggu terakhir di bulan November, tercatat 12 kasus yang berasal dari luar negeri, sebagian besar dari perjalanan ke India.


NSW Health mencatat 36 kasus pada bulan November, sekitar 30 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dengan sebagian besar berasal dari Bali.


NT Health juga menerima laporan terkait tiga kasus demam berdarah pada orang yang baru saja mengunjungi Bali atau Kamboja dalam dua minggu terakhir.


"Para pelancong yang pergi ke negara-negara dengan tingkat demam berdarah yang tinggi harus melindungi diri mereka dari gigitan nyamuk," ujar perwakilan NT Health.


Data dari Sistem Pengawasan Penyakit yang Dapat Dilaporkan Nasional menunjukkan ada 2.153 kasus demam berdarah yang tercatat di Australia tahun ini, meningkat signifikan dibandingkan dengan 1.119 kasus pada tahun sebelumnya, dan 1.505 kasus pada tahun 2019, sebelum pandemi menghentikan perjalanan internasional.


Western Australia Health melaporkan lebih dari 500 kasus demam berdarah tahun ini, semuanya berasal dari luar negeri. Sebagian besar kasus tersebut terjadi di Asia Selatan dan Tenggara, dengan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus terbanyak. (des*)