Aktivitas vulkanik Kawah Sileri Gunung Dieng di Kabupaten Banjarnegara terus meningkat setelah naik status menjadi Waspada, Senin (23/12/2024). |
Banjarnegara – Meskipun status Kawah Sileri di Gunung Dieng telah dinaikkan menjadi Waspada, warga dan petani di Kabupaten Banjarnegara tetap beraktivitas di sekitarnya.
Mereka tampak tidak terlalu mempedulikan ancaman bahaya seperti letusan freatik dan gas beracun yang bisa muncul akibat aktivitas kawah tersebut. Para petani berdalih bahwa mereka tetap ke sawah untuk menjaga tanaman agar tidak mati jika ditinggalkan.
Dari pantauan di lapangan, terlihat asap putih terus mengepul dengan ketinggian sekitar 20 hingga 50 meter di area Kawah Sileri.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Dieng menjadi Waspada sejak 19 Desember 2024. Warga dan wisatawan dilarang mendekati area hingga radius 500 meter dari kawah.
Seorang petani kentang bernama Budi mengaku cemas karena gempa sering terjadi di kawasan Kawah Sileri. "Memang takut karena gempa terjadi hampir setiap hari. Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau tidak dikerjakan, tanaman kentang bisa gagal panen," ujarnya pada Senin (23/12/2024).
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan aktivitas Kawah Sileri selama 24 jam.
"Kami memantau secara intensif. Warga juga sudah diminta tetap waspada dan menghindari aktivitas di sekitar kawah karena situasinya cukup berbahaya," jelasnya.
Surip menambahkan bahwa potensi erupsi lumpur dan material bisa terjadi sewaktu-waktu dengan radius hingga 500 meter. Namun, ia memastikan bahwa area Kawah Sileri bukan bagian dari zona wisata utama.
Selain itu, obyek wisata di kawasan Dieng masih dinyatakan aman untuk dikunjungi wisatawan, terutama selama libur Natal dan tahun baru.(des*)