Ilustrasi. |
SAN FRANCISCO – Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini telah digunakan dalam berbagai bidang untuk mempermudah dan meningkatkan efisiensi. Mulai dari manajemen data, pelayanan pelanggan, hingga pengembangan kapasitas perusahaan, AI semakin menjadi bagian integral dalam menjalankan bisnis di dunia yang semakin canggih ini.
Pada 2024, banyak perusahaan mulai memanfaatkan AI untuk merubah cara kerja mereka. Tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, seperti memproses email atau menangani keluhan pelanggan, kini banyak yang dialihkan ke AI, dengan harapan meningkatkan efisiensi tenaga kerja.
Salah satu contoh penggunaan teknologi AI adalah sistem Agentforce 2.0 yang dikembangkan oleh Salesforce, perusahaan AI CRM. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kinerja tim di dalam perusahaan dengan dukungan agen AI otonom yang dapat terintegrasi langsung ke dalam alur kerja perusahaan.
Mengatasi Kendala Tenaga Kerja
Dengan fitur reasoning, pengambilan data, dan kemampuan yang sudah terintegrasi dalam sebuah library, sistem ini dapat menyesuaikan diri dengan workflow yang ada dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan presisi dan akurasi yang tinggi. Ini membuat proses kustomisasi menjadi lebih cepat dan efisien.
Sistem ini juga menjadikan agen AI otonom sebagai bagian dari tim yang bekerja di perusahaan, membantu karyawan dalam kolaborasi menggunakan platform seperti Slack. Hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan sumber daya manusia dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan, yang dapat berdampak pada kualitas layanan dan interaksi dengan pelanggan.
Benioff menjelaskan bahwa sistem ini menggabungkan AI, data, aplikasi, dan automasi yang bekerja sama dengan tenaga kerja manusia untuk menciptakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di organisasi.
Library terbaru dalam sistem ini menawarkan serangkaian skill, termasuk Tableau Skills, kemampuan lintas aplikasi dan workflow dengan MuleSoft, serta Slack Skills untuk mendukung keterlibatan di kanal percakapan.
Atlas Reasoning Engine adalah inti dari Agentforce, memungkinkan sistem ini untuk mengambil dan menganalisis data yang relevan, kemudian memberikan solusi. Dengan kemampuan penalaran yang ditingkatkan, Agentforce 2.0 dapat menangani pertanyaan yang lebih kompleks dan mendalam, didukung oleh kemampuan baru di Data Cloud untuk memberikan konteks yang lebih kaya, yang meningkatkan akurasi dalam menangani permintaan yang lebih rumit.
Sistem ini sudah digunakan oleh banyak perusahaan besar di dunia dan diperkirakan dapat membuat operasional bisnis menjadi lebih efisien, serta mempersiapkan kapasitas perusahaan untuk kebutuhan masa depan.
Versi lengkap dari Agentforce 2.0 dijadwalkan untuk dirilis pada Februari 2025, dengan fitur-fitur spesifik yang akan diluncurkan terlebih dahulu pada Januari 2025. Beberapa fitur tersebut antara lain Tableau Semantic Layer, sales development dan coaching, serta pembuatan bahasa alami untuk agen di Agent Builder. Fitur lainnya, seperti MuleSoft for Flow, MuleSoft API Catalog, dan fitur penalaran serta RAG, akan tersedia pada Februari 2025.(BY)