![]() |
Gunung Ile Lewotolok meletus pada Senin (17/2/2025) |
Lembata – Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mengeluarkan suara gemuruh disertai lontaran lava pijar akibat erupsi yang terjadi. Pos pengamatan setempat mencatat pada Senin (17/2/2025) antara pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita, gunung tersebut mengalami 11 kali gempa letusan.
Berdasarkan data seismograf, letusan yang terjadi memiliki amplitudo antara 6 hingga 12,4 mm, dengan durasi gempa berkisar antara 36 hingga 46 detik. "Letusan disertai dengan gemuruh yang bervariasi antara lemah hingga sedang, serta teramati lontaran lava pijar di sekitar kawah," kata petugas Pos Pengamat Gunung Ile Lewotolok, Syawaludin, dalam keterangannya pada Selasa (18/2/2025).
Syawaludin juga mencatat bahwa letusan tersebut menyebabkan kolom abu mencapai ketinggian 100 hingga 200 meter dengan warna asap yang berwarna putih dan kelabu.
Pada periode yang sama, tercatat dua kali gempa vulkanik dengan amplitudo antara 2,3 hingga 7,8 mm, S-P 0,3 detik, durasi 12 hingga 18 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4,9 mm, S-P 18 detik, dan durasi 110 detik. Secara visual, gunung terlihat jelas meskipun terdapat kabut tipis hingga sedang (0-I hingga 0-II).
Asap kawah yang keluar memiliki tekanan lemah dan berwarna putih serta kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, dengan ketinggian mencapai 100 hingga 300 meter di atas puncak kawah.
Syawaludin mengingatkan masyarakat sekitar dan wisatawan untuk tidak memasuki area dalam radius yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok berada pada status level II atau waspada.(des*)