![]() |
Ketum Kadin Anindya Bakrie Cari Cara demi Dukung Target Ekonomi Indonesia 8% |
Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, memimpin rapat Dewan Pengurus Harian Kadin untuk membahas berbagai isu strategis terkait perekonomian dan hasil partisipasinya dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.
Anindya menjelaskan bahwa rapat ini dihadiri oleh seluruh Wakil Ketua Umum Koordinator (WKU Koordinator) dan WKU, baik secara daring maupun luring.
1. Ekonomi Indonesia dan India Mendapat Perhatian Khusus
Anindya melaporkan bahwa Indonesia dan India mendapatkan perhatian khusus saat menghadiri WEF di Davos. Hal ini karena kedua negara dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi yang konsisten dan berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi global.
"Meskipun menghadapi berbagai tantangan, secara global diakui bahwa Indonesia dan India adalah pusat pertumbuhan dunia," tambahnya.
2. Pembahasan Sektor Pertanian
Dalam rapat tersebut, Anindya menjelaskan bahwa masing-masing WKU Koordinator melaporkan isu-isu yang berkembang di berbagai sektor. Misalnya, dari sisi pertanian, Anindya melaporkan bahwa komoditas beras, cabai, dan jagung menunjukkan kinerja yang baik terkait peningkatan produktivitasnya.
Anindya juga melaporkan bahwa saat ini Kadin tengah fokus untuk mengangkat status 60 juta pengusaha mikro menjadi pengusaha kecil. Kadin siap membentuk koperasi yang berkaitan erat dengan sektor pertanian.
3. Target Ekonomi 8%
Selain itu, Anindya menambahkan bahwa Kadin juga siap melakukan pelatihan bagi para pekerja migran Indonesia. Hal ini untuk membuka kesempatan agar para pekerja migran dapat meningkatkan keterampilan, terutama di bidang kesehatan dan perhotelan.
"Dari percakapan tadi juga disampaikan bahwa Kementerian Investasi dan Hilirisasi mengatakan bahwa jumlah investasi yang dibutuhkan sekitar Rp3.500 triliun per tahun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%," pungkasnya.(BY)